get app
inews
Aa Text
Read Next : Seminar FH UBP Karawang, Bahas Pencegahan Kekerasan di Kampus

Bahaya Fenomena Buzzer Politik, Akademisi Unsika: Ancaman Terhadap Kualitas Demokrasi Indonesia

Senin, 12 Mei 2025 | 12:56 WIB
header img
Buzzer Politik. Foto : Ilustrasi.

Menurut Hendry, masyarakat kini berada dalam era post-truth, di mana kebenaran bukan lagi soal mempercayai fakta, tetapi lebih kepada menyukai narasi yang sesuai dengan emosi dan selera. “Kebohongan yang dikemas menarik dan diproduksi secara masif bisa dianggap sebagai kebenaran,”tambahnya.

Untuk menangkal dampak negatif buzzer politik, Hendry menilai dunia akademik, khususnya kampus, memiliki peran penting. Mahasiswa menurutnya bisa menjadi agen perubahan dan kontra-buzzer di media sosial. Namun, hal ini memerlukan dukungan serius dari pemerintah dan institusi pendidikan.

“Butuh keseriusan dari Kemendiktisaintek dan kampus dalam meramu sistem pembelajaran yang mengacu pada critical thinking,” katanya.

Hendry juga mendorong Fakultas Ilmu Komunikasi UNSIKA agar lebih fokus pada pembelajaran yang menumbuhkan kesadaran kritis terhadap propaganda digital. Ia menekankan pentingnya penguatan pemikiran filsafat postmodern untuk membentuk mahasiswa yang melek literasi digital.

Di akhir wawancara, Hendry mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada komentar dan testimoni di media sosial. 

"Suara mayoritas di media sosial bukanlah yang sesungguhnya. Carilah kebenaran pada sumber yang kredibel, seperti media massa yang masih menggunakan metode verifikasi,” tukasnya.

Editor : Frizky Wibisono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut