KARAWANG, iNewsKarawang.id - Dusun Daringo masih berduka atas tragedi kecelakaan maut di rel kereta KM 88. Reban, saksi mata kejadian, mengungkapkan kejanggalan pada perilaku Sahaman yang biasanya ceria, namun kali ini memilih duduk termenung di rel kereta.
Sahaman berusia 63 tahun adalah salah satu dari empat korban tewas di tabrak Kereta Api Fajar Utama pada Minggu pagi, 22 September 2024.
"Saya yakin ada yang aneh," ujar Reban. Perilaku aneh Sahaman dan kecelakaan yang terjadi begitu cepat menimbulkan pertanyaan besar di benak warga. Apalagi, lokasi kejadian memang dikenal angker dan sering terjadi peristiwa nahas."
Reban mengatakan, di rel tersebut pula pernah terjadi anjlok kereta api pada 1982. "Jadi kesannya memang angker dan berbahaya buat warga," kata Reban.
Sahaman, kata, Reban biasanya aktif sebagai pengatur irigasi desa. Namun pada pagi itu terlihat berdiam diri di rel kereta api, sesuatu yang tidak pernah dilakukannya sebelumnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta