Bukan hanya di perkotaan, jalan rusak juga banyak diwilayah pedesaan. Seperti ruas jalan antar Desa Muarabaru-Rawagempol Wetan, Kecamatan Cilamaya Wetan, yang kondisi jalannya sudah sangat parah. Bahkan saat hujan turun jalan tersebut berubah jadi kubangan. "Sudah lama kami mengajukan perbaikan jalan, tapi sampai sekarang belum juga diperbaiki," kata Kepala Desa Muarabaru, Ato Sukanto, Selasa (28/2/23).
Menurut Ato, karena kondisi jalan sudah rusak parah pemerintah desa Muarabaru melayangkan surat resmi ke Pemkab Karawang untuk pengajuan perbaikan jalan. Namun surat yang dikirim sejak tahun 2018 sampai sekarang belum mendapat jawaban. "Sudah kami ajukan permohonan, namun sampai sekarang belum diperbaiki," katanya.
Sementara itu Ketua LSM Lodaya, Nace Permana mengatakan Bupati Cellica Nurrachadiana harusnya bertindak cepat karena masyarakat semakin banyak menyuarakan kekecewaan banyaknya jalan rusak. Cellica seperti tidak peduli dengan protes masyarakat terhadap jalan rusak.
"Harusnya jangan dibiarkan seperti itu. Tapi panggil itu kepala PUPR agar segera diselesaikan. Yang saya lihat kepala dinasnya malah sibuk urusan pencalegan bukan bekerja membereskan jalan rusak," kata Nace.
Menurut Nace, jalan rusak merupakan salah satu benang kusut masalah di Karawang. Adanya sejumlah wilayah mengalami banjir dan jalan rusak semakin luas. Tapi masyarakat tidak melihat tindakan penyelesaian dari Pemkab Karawang. "Gimana mau cepat selesai, pak Kadis PUPR malah sibuk mau nyalon DPRD," katanya.
Sementara ketika dihubungi Kepala Dinas PUPR, Dedi Ahdiat tidak membalas.
Editor : Frizky Wibisono