Demi Keluarga di Bandung, Kakek 77 Tahun Ini Tidur di Masjid dan Jualan Kerupuk Keliling Karawang

Endang tak selalu beruntung. Kadang dalam sehari hanya laku dua sampai tiga bungkus. Kadang lebih, kadang bahkan tak satu pun terjual. Tapi Endang tetap mencoba, ia berjalanan menyusuri setiap sudut perkotaan Karawang dengan tekad yang besar.
"Kadang jualan di Galuh Mas dan Perumnas kalo hari Minggu, kalo pagi-pagi di pasar, setiap hari mah muter saja di tempat-tempat makan atau yang rame orang,” tuturnya.
Dimana ia tinggal? sedangkan rumahnya di Bandung?. Tak ada tempat tetap, ia hanya mengandalkan sudut ruko yang sepi, tertidur di masjid, sesekali diberi tumpangan tempat beristirahat oleh sesama pedagang. Setiap hari, ia hanya menunggu waktu berjalan, berharap ada pembeli yang datang.
Di Bandung, Endang memiliki seorang istri dan empat orang anak yang menunggu. Menuruthya, tak ada alasan lain untuk tetap kuat selain keluarga.
"Istri di rumah. Anak-anak juga. Rejeki dari sini semua dibawa ke sana,” katanya.
Tidak terdengar sedikitpun keluhan dalam ceritanya. Soal letih, soal rugi, soal usia yang tak muda lagi. Yang ada hanya tekad, kesabaran, dan harapan.
Editor : Frizky Wibisono