Demi Keluarga di Bandung, Kakek 77 Tahun Ini Tidur di Masjid dan Jualan Kerupuk Keliling Karawang

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Di pintu masuk rumah makan sate maranggi Hj. Mumun di Jalan Mangga, Nagasari, Karawang Barat, seorang pria paruh baya duduk merenung menatap para karyawan sedang menyantap sate maranggi yang lezat. Di hadapannya, beberapa bungkus camilan khas Jawa Barat "Kerupuk Gurilem" tersusun rapi di dalam bungkusan.
Tak ada teriakan memaksa, tak ada spanduk promosi. Hanya senyuman tulus dan sapaan ramah yang menyambut setiap pengunjung di rumah makan tersebut.
Namanya Endang (77), usianya tak lagi muda. Keriput di wajahnya mencerminkan perjalanan yang panjang dalam hidup yang penuh perjuangan. Endang datang dari Bandung ke Karawang untuk menjual sebuah camilan. Setiap hari, ia berjalan kaki menembus terik dan hujan, demi membawa pulang rezeki halal untuk keluarganya.
"Abah dari Cililin, Bandung. Naik Primajasa kesini. Kalau habis baru saya pulang, kadang 5 hari baru habis. Kalau enggak habis saya belum bisa pulang," kata Endang lirih.
Camilan yang dijual Endang dibanderol dengan harga Rp15.000 per bungkus. Bukan miliknya, melainkan titipan dari bosnya di Bandung.
"Untungnya enggak seberapa, yang penting halal. Bisa buat makan keluarga di Bandung,” ujarnya dengan senyum kecil.
Editor : Frizky Wibisono