Setiap Hujan Adalah Peringatan: Kisah Petani Acep yang Rumahnya Langganan Tenggelam Banjir

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Acep (64), petani asal Dusun Pangasinan, Desa Karangligar, Telukjambe Barat yang kini rumahnya nyaris tak lagi terlihat akibat terendam banjir. Di usianya yang ke-64 tahun, ia hanya bisa pasrah menghadapi banjir yang kembali datang setelah hujan deras mengguyur wilayahnya, Senin (7/7/2025) sore.
“Sekarang airnya sekitar dua meter setengah. Rumah saya hampir nggak kelihatan,”ujar Acep saat ditemui di Posko pengungsian di kantor Desa Karangligar, Selasa (8/7/2025).
Acep lahir dan besar di Desa Karangligar. Sejak kecil ia sudah terbiasa berdampingan dengan derasnya air. Setiap tahun banjir selalu datang tanpa ampun. Menerjang rumah, merendam sawah, hingga menghanyutkan perabotan.
Sejak tahun 2005, ia mencatat hampir setiap tahun air menggenangi desanya. Dalam satu tahun, kata dia, bisa dua hingga tiga kali banjir datang tanpa bisa dicegah.
“Kalau dihitung-hitung dari dulu, sudah nggak keitung lagi berapa kali. Satu tahun bisa dua sampai tiga kali,” kata Acep lirih.
Banjir bukan hanya merusak rumah. Acep juga kehilangan banyak perabotan. Lemari, bangku, dan barang-barang lain sudah tak bisa diselamatkan. Ia dan keluarganya selalu bersiap setiap hujan deras datang, menyimpan barang, mengemasi pakaian, dan bersiap mengungsi.
Editor : Frizky Wibisono