Waspada, 4 Gejala Penyakit Jantung yang Tak Disangka

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Dalam beberapa kasus penyakit jantung bisa menyebabkan kematian mendadak. Tapi tak sedikit penyakit jantung memiliki gejala atau tanda-tanda yang bisa dikenali. 

Bahkan penelitian menyebut satu dari empat orang meninggal dunia akibat penyakit jantung. Center of Disease Control (CDC) bahkan mencatat bahwa penyakit jantung menyumbang angka kematian di beberapa negara seperti Inggris, Amerika Serikat (AS), Kanada dan Australia.

Baca Juga

Kenali 5 Penyebab Diare pada Anak, Pasutri Wajib Tahu! 

Dilansir Okezone dari Medical News Today, Selasa (1/9/2020), yuk kenali gejala penyakit jantung berdasarkan jenisnya.

Gejala serangan jantung terkadang menyerupai gangguan pencernaan. Mulas dan sakit perut bisa terjadi, begitu pula perasaan berat pada bagian dada.

Gejala serangan jantung lainnya meliputi:

Baca Juga

10 Tips Aman Puasa bagi Para Penderita Maag, No 9 Sering Tidak Disadari

1. Nyeri yang menjalar ke seluruh tubuh, misalnya dari dada ke lengan, leher, punggung, perut, atau rahang.

2. Pusing atau mengalami seperti sensasi pusing

3. Banyak berkeringat

Baca Juga

Gegara Kualitas Udara Buruk, Pengidap ISPA di Karawang Melonjak Drastis

4. Mual dan muntah

Gagal jantung juga akibat dari penyakit jantung. Orang yang mengalami gagal jantung akan merasa sesak napas dan dapat terjadi saat jantung terlalu lemah untuk mengedarkan darah.

Beberapa kondisi jantung terjadi tanpa gejala sama sekali, terutama pada orang dewasa yang lebih tua dan para penderita diabetes.

Baca Juga

6 Tips Turunkan Berat Badan Tanpa Berolahraga, Simak Selengkapnya!

Penyakit jantung bawaan juga menjadi masalah lainnya. Tentunya penyakit ini memiliki gejala umum yang jelas terlihat. Beberapa diantaranya adalah berkeringat, tingkat kelelahan yang tinggi, detak jantung dan pernapasan cepa, sesak napas, nyeri dada, warna biru pada kulit, dan kuku jari yang terasa seperti dipukul.

Dalam kasus yang parah, gejala penyakit jantung bawaan ini dapat muncul sejak lahir. Namun, gejala ini mungkin tidak berkembang sampai seseorang berusia lebih dari 13 tahun.

Editor : Boby