Terakhir, Suharyanto selaku Ketua Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Nasional turut menjelaskan perkembangan dan penanganan PMK di Provinsi Bali.
“Sejak 15 Agustus lalu, Provinsi Bali telah dinyatakan sebagai daerah zero reported case PMK, namun kita tidak boleh lengah,” tutur Suharyanto.
“Penerapan biosecurity, vaksinasi, dan testing kami perketat,” tegasnya.
Suharyanto juga menjelaskan bahwa BNPB telah membentuk 3 posko biosecurity di wilayah Bali dan akan menambah posko lainnya guna memperketat strategi pencegahan penularan PMK.
“3 posko ada di Pelabuhan Gilimanuk, Padang Bai dan Benoa, kemudian kami akan menambah posko di Pelabuhan Ketapang, Lembar dan Bandara I Gusti Ngurah Rai,” jelasnya.
Penerapan biosecurity sudah diterapkan di Provinsi Bali, mulai dari karpet disinfektan pada wilayah bandara, box disinfeksi di pelabuhan, penyemprotan di check point dan disinfeksi ke kandang-kandang.
Bersama unsur pentaheliks, BNPB mendukung seluruh rangkaian kegiatan hingga puncak KTT G20 melalui langkah-langkah antisipasi terjadinya bencana alam ketika kegiatan berlangsung, lonjakan kasus COVID-19 serta pencegahan penularan PMK sehingga perhelatan dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar.
Turut hadir pada rapat ini Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi RI, Menteri Perhubungan RI, Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI serta Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.
Kemudian Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) serta segenap panitia penyelenggara Presidensi G20 Indonesia.
Editor : Boby