Kisah Sedih Iroh: Jadi PMI di Saudi, Lost Contact dengan Keluarga Selama 12 Tahun

"Saya kemudian menghubungi Kapolres Karawang. Karena kita memang sering berkomunikasi dan memang sangat banyak PMI yang dari Karawang," kata Erick.
Sekitar dua jam kemudian, Petugas Babinkamtibmas Polsek Rengasdengklok menemukan keluarga Iroh. Mereka sangat senang mendengar kabar dari Iroh yang masih hidup.
Iroh yang awalnya enggan kembali ke Indonesia akhirnya mau dibujuk untuk pulang ke tanah air. Proses kepulangan Iroh tengah diurus petugas.
"Prosesnya sekitar 2 hingga 4 minggu," kata Erick.
Sekauh ini, kata Erick, pihaknya tidak menemukan adanya tanda kekerasan yang dialami Iroh.
Selain itu, gaji yang belum dibayarkan oleh majikannya selama 12 tahun bekerja juga tengah diurus.
"Saat ini majikannya juga sudah kooperatif, dia mau membayarkan gaji Iroh sebesar Rp 450 juta," katanya.
Namun gaji Iroh tersebut akan disimpan lebih dulu di KBRI. Setelah Iroh sampai di Indonesia dan membuat rekening atas namanya, baru ditransfer.
"Itu proses kerja kita agar tidak ada penipuan," katanya.
Adapun kendalanya, biasanya karena setelah sampai di rumah majikan telepon genggam dan paspor disimpan oleh majikan. Hal itu biasanya dilakukan untuk mencegah PMI kabur.
Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengatakan, masyarakat Karawang yang berada di Karawang maupun luar negeri dipastikan akan mendapatkan pelayanan dan perlindungan.
"Ketika ada persoalan di luar negeri saat sedang bekerja. Kita selalu berupaya untuk melakukan komunikasi yang intens dengan Atase Kepolisian di luar negeri," kata Aldi.
Editor : Boby