KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Kesadaran pria di Kabupaten Karawang untuk berperan aktif dalam Program Keluarga Berencana (KB) mulai menunjukkan peningkatan.
Hal ini terlihat dari bertambahnya jumlah akseptor vasektomi atau Metode Operatif Pria (MOP) yang difasilitasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang sepanjang 2025.
Ketua Tim Bina Kesetaraan KB DPPKB Karawang, Veri Andriyanti, mengatakan vasektomi menjadi salah satu pilihan kontrasepsi pria yang kini mulai diminati. Pada tahun ini, tercatat sebanyak 25 pria mengikuti program vasektomi yang dibiayai pemerintah, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya lima akseptor.
“Jumlah akseptor vasektomi meningkat. Tahun ini ada 25 orang, sementara tahun lalu hanya lima orang,” ujar Veri, Senin,(15/12/2025).
Ia menjelaskan, KB pria hanya memiliki dua metode, yakni kondom dan vasektomi. Dibandingkan KB perempuan yang memiliki banyak pilihan, vasektomi menjadi alternatif kontrasepsi permanen bagi pria yang telah yakin tidak ingin menambah keturunan.
Vasektomi dilakukan dengan memutus saluran sperma sehingga tidak lagi keluar saat ejakulasi. Meski demikian, cairan mani tetap diproduksi dan tindakan ini tidak memengaruhi hormon, bentuk tubuh, maupun fungsi seksual pria.
“Vasektomi aman dan tidak memengaruhi kemampuan ereksi maupun hormon. Ini murni metode kontrasepsi,” jelasnya.
Veri menegaskan, karena bersifat permanen, vasektomi hanya diperuntukkan bagi pria atau pasangan yang telah mantap tidak ingin memiliki anak lagi. Setiap calon akseptor wajib melalui proses skrining sebelum tindakan dilakukan.
Pada 2025, pelaksanaan vasektomi dilakukan dua tahap. Sebanyak empat akseptor dilaksanakan pada April melalui biaya operasional, sementara 21 akseptor lainnya dilaksanakan pada November melalui dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Peningkatan ini juga didukung oleh adanya dana hibah dari pemerintah provinsi,” katanya.
Dari sisi medis, efek samping vasektomi dinilai ringan dan dapat ditangani. Akseptor hanya berpotensi mengalami nyeri atau peradangan sementara pascatindakan. Selain itu, vasektomi tidak langsung efektif sehingga akseptor tetap dianjurkan menggunakan kondom hingga sekitar 20 kali ejakulasi.
Melalui peningkatan kesertaan KB pria ini, DPPKB Karawang berharap tanggung jawab perencanaan keluarga tidak lagi sepenuhnya dibebankan kepada perempuan.
“KB adalah tanggung jawab bersama. Ketika istri tidak bisa menggunakan KB tertentu, pria juga harus siap mengambil peran,” pungkasnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait
