KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Akademisi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) Prof. Dr. H. Sutirna, S.Pd., M.Pd., menilai bahwa digitalisasi pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dihindari di zaman teknologi seperti sekarang.
Menurutnya, penguasaan teknologi informasi, termasuk kecerdasan buatan Artificial Intelegent (AI), menjadi faktor penting dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya guru dan calon pendidik.
"Digitalisasi pendidikan itu harga mati. Perkembangan teknologi terus berubah, dan kita tidak bisa menutup mata. Karena itu, dosen maupun mahasiswa harus siap, agar tidak ketinggalan zaman,” ungkap Dekan FKIP Unsika, Prof. Sutirna, Kamis (11/9/2025).
Ia menjelaskan, pemanfaatan AI di dunia pendidikan bisa memberikan manfaat besar, mulai dari pembuatan bahan ajar hingga presentasi perkuliahan. Namun, ia menekankan bahwa teknologi tetap harus digunakan secara etis dan dalam bimbingan akademik.
"Mahasiswa FKIP ini kan nantinya mereka akan menjadi guru atau tenaga pendidik, maka dari itu mereka harus diarahkan supaya tidak menjadikan teknologi sebagai jalan pintas, misalnya hanya untuk menyalin skripsi. AI harus diposisikan sebagai alat bantu, bukan pengganti proses berpikir,” tambahnya.
Prof. Sutirna juga menyoroti pentingnya penguatan SDM guru yang melek digital. Tanpa keterampilan teknologi, guru akan kesulitan mengikuti dinamika pendidikan modern. Selain itu, ketersediaan sarana-prasarana juga menjadi faktor kunci.
"Sarana prasarana seperti komputer dan software adalah penunjang utama digitalisasi. Tanpa itu, mau bagaimana pun juga, digitalisasi sulit berjalan. Karena itu perguruan tinggi sebagai pencetak lulusan-lulusannya menjari guru harus terus berbenah,” jelasnya.
Ia menambahkan, edukasi mengenai pemanfaatan teknologi dan pencegahan penyalahgunaan AI dilakukan secara berkelanjutan oleh para dosen, baik di ruang kuliah maupun melalui interaksi sehari-hari.
"Intinya, digitalisasi pendidikan tidak bisa ditawar. Perkembangan teknologi harus kita ikuti, tapi selalu diarahkan untuk tujuan positif. Teknologi secanggih apa pun tetap bergantung pada manusianya,” pungkasnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait