"Bersyukur, seluruh anaknya bisa lulus kuliah S1-S2 dan kini menjadi Menteri Investasi. Itulah sejarah ibu saya yang hebat dan tangguh. Berkat doa dan perjuangannya sekarang saya bisa seperti ini," tuturnya.
Semasa kecil, Bahlil bersekolah di SD Inpres untuk kemudian berlanjut ke tingkat SMP dan SMA di Fakfak Papua Barat. Setelah lulus SMA, Bahlil melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi. Dia kuliah di Sekolah Tinggi Ekonomi Port Numbay Jayapura. Sedangkan gelar Magister didapatnya dari Universitas Cendrawasih, Jayapura.
"Dari Jayapura ke Fak-Fak itu saya naik kapal perintis. Muatannya ada ayam, kambing dan lain-lain. Ya saya kuliah di sana,” bebernya.
Bahlil tinggal di asrama dan sambil kerja dan pernah menjadi loper koran serta aktif sebagai aktivis HMI. Selama berada di perguruan tinggi, Bahlil turut aktif dalam pengurus senat mahasiswa. Selain itu, dia juga bergabung bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan pernah menjabat sebagai Bendahara PB HMI.
Selepas menyelesaikan studinya, Bahlil Lahadalia mulai bekerja. Namun, setelahnya dia memutuskan keluar dari pekerjaannya dan beralih menjadi pengusaha hingga bisa mendirikan perusahaan sendiri.
Singkat cerita, semua bermula ketika Bahlil melihat banyaknya sumber daya alam yang melimpah di Papua. Dia pun mencoba peruntungannya dengan mulai membuka usaha.
Perlahan, bisnisnya terus mengalami kemajuan hingga dirinya memiliki 10 perusahaan di berbagai sektor di bawah bendera PT Rifa Capital perusahaan induknya.
Pada tahun 2015, kariernya sebagai pengusaha semakin moncer. Dia terpilih sebagai Ketua HIPMI periode 2015-2019 saat Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Selain itu, Bahlil Lahadalia juga pernah memimpin delegasi perdagangan bagi pengusaha muda ke Jepang pada tahun 2016 dan Eropa tahun 2019.
Pada April 2021, Presiden Joko Widodo secara resmi melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Pada awal tahun 2022 lalu, Presiden Joko Widodo memberi mandat kepadanya berupa target investasi sebesar Rp 1.200 Triliun. Jika dibandingkan dengan angka tahun lalu, target investasi di 2022 ini mengalami peningkatan sekitar 30%.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait