JAKARTA, iNewsKarawang.id - Terkait dengan kosongnya ruang penyidik dan penyelidik lembaga antirasuah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklarifikasi informasi yang beredar.
Pasalnya, informasi yang beredar, ruang penyidik dan penyelidik KPK kosong karena protes atas pencopotan jabatan Brigjen Endar Priantoro sebagai Direktur Penyelidikan.
Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri menegaskan, ruang penyidik dan penyelidik kosong karena mayoritas dari mereka sedang melakukan kegiatan penyidikan di luar kota. Sehingga, informasi kosongnya ruang penyidik dan penyelidik KPK karena protes dicopotnya Brigjen Endar dari jabatannya sebagai Direktur Penyelidikan adalah hoaks.
"Kegiatan penyidikan hari ini (6/4) beberapa terjadwal di luar kantor. Di antaranya kegiatan penyidikan di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Maluku, Papua, Kendari, Balikpapan, dan Kalimantan Selatan," kata Ali Fikri saat dikonfirmasi, Kamis (6/4/2023).
Kegiatan penyidikan KPK di luar kota di antaranya berkaitan dengan pemeriksaan saksi-saksi. Dibeberkan Ali, ada sembilan saksi yang diperiksa di Polda Maluku terkait dugaan suap Bupati Buru Selatan.
Kemudian, enam saksi diperiksa di Kejati Yogyakarta terkait kasus pembangunan Stadion Mandala Krida. "Serta pemeriksaan enam orang saksi TPPU dan tindak pidana korupsi terkait proyek pengadaan barang atau jasa di lingkungan Pemkab Mamberamo Tengah, yang dilakukan di Polda Papua," ujar Ali.
Sementara itu, kata Ali, ada juga pemeriksaan para saksi yang dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan. Hanya saja, pemeriksaan saksi bukan di ruang kerja para penyidik dan penyelidik KPK. Ada ruang pemeriksaan tersendiri bagi para saksi.
"Di mana, tentunya pemeriksaan tersebut dilakukan di ruang pemeriksaan, bukan di kubikal kerja," ujar Ali.
Atas dari itu, Ali menegaskan, narasi ruang penyidik kosong karena disebut memprotes pemberhentian Endar adalah tidak benar. Sebab, mayoritas penyidik sedang bekerja di luar ruangan.
Editor : Boby
Artikel Terkait
