"Kita bisa lihat secara kasat mata ketimpangan pembangunan pendidikan di pelosok dan perkotaan, dan ini harus bisa diseimbangkan," tegasnya, Kamis, (19/5).
Indriyani juga mempertanyakan klaim data sekolah rusak yang dimiliki Disdikpora Karawang. Disdikpora mengklaim terdapat 900 bangunan di Karawang yang mengalami kerusakan.
"Terkait klaim 900 gedung sekolah rusak, malah ada keyakinan saya pribadi lebih dari itu dengan klasifikasi rusak berat, sedang, dan ringan," cetusnya.
Untuk itu, ia juga mengatakan, pada momentum Harkitnas ini pendirian perizinan pendidikan jangan hanya berpusat di perkotaan. Ia meminta agar pemerataan pembangunan SDM di Kabupaten Karawang bisa dilakukan secara merata.
"Pemerataan pendidikan sampai ke pelosok itu bisa mengangkat perdesaan yang tertinggal jika tidak efeknya bisa kepada kemiskinan ekstrem," timpalnya.
Selain bangunan sekolah rusak, persebaran tenaga pendidik juga harus menjadi perhatian, agar pemerataan pendidikan dari kota hingga pedesaan bisa terjamin kualitasnya.
"Pesebaran SDM yang berkualitas ke pelosok harus diperhatikan juga, kita ketahui bersama jumlah PNS yang tersisa di satu sekolah yang ada di pedesaan hanya satu atau dua orang saja tentu ini juga akan berpengaruh terhadap kualitas pendidikan," sambungnya.
Editor : Faizol Yuhri