get app
inews
Aa Text
Read Next : Pengedar Uang Palsu Diringkus Polres Karawang, Terancam 15 Tahun Penjara

Mahasiswa Ajak Masyarakat Karawang Peringati Hari Kemunduran Nasional

Jum'at, 20 Mei 2022 | 11:19 WIB
header img
Demonstrasi aliansi mahasiswa didepan Pemkab Karawang pada Kamis, (19/5/22). (Foto: iNews Karawang/Muhtar Galuh Ardian)

Karawang, iNews.id - Hari kebangkitan nasional diperingati tiap tanggal 20 Mei. Seorang tokoh dunia pendidikan Ki Hadjar Dewantara adalah orang pertama yang memperingati hari kelahiran Boedi Oetomo sebagai hari kebangkitan nasional.

Pemkab Karawang merayakan hari kebangkitan nasional di Plaza Pemda Karawang, Jumat (20/5). Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana memberikan sambutan di peringatan itu.

Koordinator Gerakan Mahasiswa Karawang (Gemak) Bayu Baptistuta Ginting mengkritik pemerintah daerah di tengah peringatan hari kebangkitan nasional.

Pemerintah, terkhususnya Disdikpora (Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga) Karawang selaku leading sector gagal dalam membangun pendidikan di Karawang.

Mahasiswa mengajak masyarakat agar berduka cita dalam peringatan hari kebangkitan nasional karena pemerintah gagal meneruskan cita-cita perjuangan pendidikan.

"Hari ini 20 Mei, kita memperingati hari kebangkitan Nasional. Saya tidak tahu harus dengan cara apa kita memperingatinya. Kalaulah bupati, wakil bupati beserta jajaran kepala dinas terkait sadar, hari ini harusnya mereka berduka cita. Karena mereka semua menurut saya gagal meneruskan cita-cita perjuangan pendidikan di kabupaten Karawang. Maka kali ini, saya mengajak agar hari ini kita sama-sama memperingati hari kemunduran nasional pada sektor pendidikan," katanya.

Sementara itu terpisah, anggota Komisi IV DPRD Karawang Indriyani, mengevaluasi bahwa kualitas pendidikan di Kabupaten Karawang harus berbanding lurus dengan infrastruktur sekolah yang layak.

"Kita bisa lihat secara kasat mata ketimpangan pembangunan pendidikan di pelosok dan perkotaan, dan ini harus bisa diseimbangkan," tegasnya, Kamis, (19/5).

Indriyani juga mempertanyakan klaim data sekolah rusak yang dimiliki Disdikpora Karawang. Disdikpora mengklaim terdapat 900 bangunan di Karawang yang mengalami kerusakan.

"Terkait klaim 900 gedung sekolah rusak, malah ada keyakinan saya pribadi lebih dari itu dengan klasifikasi rusak berat, sedang, dan ringan," cetusnya. 

Untuk itu, ia juga mengatakan, pada momentum Harkitnas ini pendirian perizinan pendidikan jangan hanya berpusat di perkotaan. Ia meminta agar pemerataan pembangunan SDM di Kabupaten Karawang bisa dilakukan secara merata.

"Pemerataan pendidikan sampai ke pelosok itu bisa mengangkat perdesaan yang tertinggal jika tidak efeknya bisa kepada kemiskinan ekstrem," timpalnya.

Selain bangunan sekolah rusak, persebaran tenaga pendidik juga harus menjadi perhatian, agar pemerataan pendidikan dari kota hingga pedesaan bisa terjamin kualitasnya.

"Pesebaran SDM yang berkualitas ke pelosok harus diperhatikan juga, kita ketahui bersama jumlah PNS yang tersisa di satu sekolah yang ada di pedesaan hanya satu atau dua orang saja tentu ini juga akan berpengaruh terhadap kualitas pendidikan," sambungnya.

Editor : Faizol Yuhri

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut