Apakah kamu tahu bahwa diet ekstrem dapat membahayakan tubuh? Bagi para pemilik tubuh besar biasanya melakukan diet ekstrem karena is tak sabar miliki tubuh langsing. Hal ini sangatlah berbahaya.
Pakar Gizi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik (PDGKI) Feni Nugraha menjelaskan, diet ekstrem pasti akan menurunkan berat badan dan membuat tubuh langsing. Namun di saat yang sama, hal itu juga menimbulkan berbagai risiko kesehatan pada tubuh.
Menurut dia, pelaku diet ini akan melakukan defisit kalori yang memunculkan masalah, salah satunya sembelit karena kurang konsumsi serat yang bisa didapat dari sayur dan buah.
Saat sembelit ada risiko mengeluarkan feses berdarah bahkan seseorang bisa tidak bisa buang air besar hingga 6 hari.
"Ketika kita diet ekstrim, akan terjadi gangguan pergerakan fungsi usus. Apalagi sekarang yang dijalankan itu banyak yang kurang serat. Serat penting untuk BAB. Serat akan menarik air ke usus besar, membuat feses lebih lunak dan berbentuk, sehingga BAB lancar. Saat serat kurang karena diet ekstrim, memang cendrung sembelit," kata Feni Nugraha dalam sebuah bincang daring, dikutip Senin.
Serat penting untuk memelihara keseimbangan bakteri usus dan sistem imun tubuh akan terjaga karena 70 persen imunitas ada di saluran cerna. Serat terbagi dua yakni serat larut dan tak larut.
Serat larut akan diubah seperti gel oleh bakteri usus, membuat feses lebih padat dan berbentuk, serta mengurangi penyerapan zat-zat tertentu yang memiliki dampak negatif untuk tubuh. Misalnya menghambat penyerapan karbo ke darah, sehingga mencegah kelonjakan gula darah. Juga menghambat penyerapan lemak dan kolesterol.
Sementara serat tidak larut membantu memperlambat penyerapan makanan dan bahan yang tidak dibutuhkan tubuh. Serat ini membuat volume tambahan di perut sehingga membuat Anda kenyang lebih lama sekaligus membantu penurunan berat badan.
Editor : Boby