Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah tengah mempersiapkan seluruh instrumen kebijakan pelaksanaan Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2022.
Kebijakan tersebut untuk memastikan dapat dijalankan dengan cepat, tepat, akurat, dan akuntabel.
Menaker berharap BSU dapat segera dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pekerja/buruh dan sesuai dengan sasaran penerima, serta sesuai dengan persyaratan ketentuan.
Menurut Menaker, keakurasian didasarkan pada data yang bisa dipertanggung jawabkan, dan akuntabel sesuai dengan tata kelola yang benar," ujarnya di Jakarta.
Kata Mnaker, saat ini pihaknya juga tengah menyiapkan beberapa hal antara lain merampungkan regulasi teknis BSU, mengajukan dan merevisi anggaran bersama Kemenkeu.
"Serta yang tidak kalah penting adalah mereview data calon penerima BSU 2022 bersama BPJS Ketenagakerjaan, dan berkoordinasi dengan pihak Himbara selaku Bank Penyalur," jelasnya.
Untuk anggaran BLT subsidi gaji 2022 mencapai Rp8,8 triliun. Dengan target 8,8 juta pekerja yang akan mendapatkan BLT subsidi gaji Rp1 juta.
Pekerja yang mendapat BLT subsidi gaji ini yang bergaji Rp3,5 juta per bulan.
Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi menambahkan penyaluran BLT subsidi gaji atau BSU masih dimatangkan, bagi dari segi data penerima hingga proses penyalurannya.
"Kalau sudah siap semua, kita segera salurkan. Kalau sudah selesai regulasi dan data calon penerima maka langsung disalurkan," tambahnya kepada Okezone.
Editor : Boby