Temuan Limbah B3 Medis di Karawang Jadi Sorotan Nasional, Anggota DPR RI: Harus Diproses Hukum

KARAWANG, iNEWSKarawang.id - Penemuan limbah B3 medis dan pembalut wanita di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, menuai keprihatinan publik. Persoalan ini bukan hanya menjadi sorotan tokoh lokal tetapi mulai dilirik tokoh Nasional seperti anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Salah satunya Cellica Nurachadiana, Anggota Komisi 9 DPR RI, ia mengecam keras perbuatan oknum tak bertanggungjawab yang membuang limbah tersebut di lingkungan padat penduduk.
"Kejadian ini sangat memprihatinkan dan kami mengecam keras akan perbuatan dari oknum yang melakukan hal tersebut,"kata Cellica, Kamis, (10/4/2025).
Menurutnya dalam Peraturan Pemerintah No 22 tahun 2021, limbah medis tergolong limbah B3 yang penanganannya harus dikelola secara khusus karena mengandung potensi bahaya yang signifikan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
"Karena menyebabkan resiko kontaminasi, penularan penyakit dan pencemaran lingkungan. Karena itu seharusnya pengelolaan limbah medis B3 sesuai dengan standarisasi dan regulasi yang berlaku," jelasnya.
Dia mendesak aparat kepolisian maupun dinas terkait bisa mengungkap oknum pembuang limbah B3 tersebut agar diproses secara hukum yang berlaku.
"Adapun untuk dinas terkait baik DLHK maupun Dinkes diharapkan memperketat pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan pengelola limbah medis B3 untuk mengelola secara baik dan benar,"tandasnya.
Berita sebelumnya, limbah medis itu dibuang Kampung Bedeng, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang.
Limbah itu dikemas dalam ratusan kantong plastik berwarna hitam itu berisi jarum suntik bekas, botol berikut selang infus, dan plastik bening bekas pembungkus obat.
Dalam tumpukan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) itu juga terdapat dokumen data pasien salah satu rumah sakit ternama di Karawang.
Warga Karangligar, Agus Tohaeri, mengaku geram atas tindakan oknum tak bertanggungjawab yang membuang limbah medis ke wilayahnya.
"Terus terang kami geram atas penemuan tumpukan limbah medis ini. Mereka menganggap warga Karangligar tak mengerti apa-apa, sehingga menjadikan serah kami sebagai tempat pembuangan bebagai jenis limbah,"katanya, Kamis (10/4/2025).
Editor : Frizky Wibisono