KARAWANG, iNewskarawang.id - Pada Kamis malam (31/10/2024), suasana di depan Kantor Polsek Tirtajaya, Karawang, memanas ketika ratusan warga melakukan aksi demonstrasi.
Aksi tersebut dipicu dengan adanya dugaan pemerasan dan tindakan sewenang-wenang oleh oknum polisi setempat.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat massa mendatangi kantor polisi dengan konvoi sepeda motor, mengeluarkan teriakan dan tuntutan agar seorang oknum polisi berinisial AM segera keluar untuk mempertanggungjawabkan tindakan yang dianggap merugikan masyarakat.
Salah seorang warga, Diki, mengaku menjadi korban pemerasan yang dilakukan oleh oknum tersebut. Dia menceritakan insiden yang terjadi pada Rabu dini hari (30/10/2024).
ketika ia dan teman-temannya sedang berkumpul. Tiba-tiba, sebuah mobil yang ditumpangi tiga oknum polisi berhenti di depan mereka.
Tanpa peringatan, ketiga oknum polisi tersebut menghampiri mereka dan secara paksa memasukkan obat terlarang ke dalam tas salah satu temannya. "Kami sadar sedang dijebak, tapi tidak berani melawan karena takut," ungkap Diki.
la menjelaskan bahwa oknum polisi tersebut menyelipkan tramadol ke dalam tas temannya menggunakan sisir.
Setelah itu, Diki dan temannya, Dian, dipaksa masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil, mereka mengalami kekerasan fisik dan diancam akan ditembak jika tidak mengakui bahwa obat-obatan tersebut milk mereka.
"Kami dipukul, dan pistol ditempelkan di telinga. Jika tidak mengaku, kami diancam akan dibolongin kaki," katanya dengan nada penuh kesedihan.
Tak hanya itu, oknum tersebut juga meminta tebusan sebesar Rp 5 juta untuk membebaskan mereka. "Kami diminta tebusan berdua, ya kami kasih Rp 2,5 juta, meski harus utang," imbuh Diki.
Sementara itu, Kapolsek Tirtajaya, AKP Hasanudin, enggan berkomentar banyak terkait tuduhan tersebut. la hanya menyatakan bahwa kasus ini kini sedang ditangani oleh Propam Polres Karawang.
"Soal itu, sekarang di Propam, jadi kita di polsek tidak menangani. Selanjutnya, silakan ke polres saja," ujarnya singkat.
Aksi unjuk rasa ini menyoroti masalah serius dalam penegakan hukum dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.
Warga Tirtajaya menuntut keadilan dan tindakan tegas terhadap oknum yang merusak citra kepolisian.
Editor : Frizky Wibisono