KARAWANG, iNews.id - Puluhan mahasiswa FT (Fakultas Teknik) Unsika (Universitas Singaperbangsa Karawang) berunjuk rasa di depan gedung H. Opon Unsika, Senin (1/8). Selain berunjuk rasa, mahasiswa membentang beberapa spanduk di gedung H. Opon dan melakukan salat berjemaah di depan gedung H. Opon.
Mereka menuntut rektorat menindak tegas mantan Kaprodi (Koordinator Program Studi) Teknik Kimia FT Unsika yang diduga melakukan pungutan liar terhadap mahasiswa. Mahasiswa juga menagih janji rektorat untuk menyediakan gedung kuliah dan fasilitas kampus yang layak.
Demonstran menuding mantan Kaprodi telah memaksa mahasiswa membeli jahe merah dalam kemasan. Tiap-tiap mahasiswa wajib membeli dua botol jahe merah kemasan seharga Rp60 ribu. Uang hasil penjualan ini tidak pernah dilaporkan secara transparan ke mahasiswa.
"Instruksi Kaprodi, wajib beli dua botol. Ada ancaman nilai bila menolak beli jahe merah. Kalau tidak bisa beli, mahasiswa diminta menemui Kaprodi. Sudah banyak contohnya. Bahkan teman-teman Prodi (himpunan) banyak yang keluar karena terkena mental dan tekanan," kata Koordinator Aksi Marshall Dhiya Ulhaq Sulaeman kepada wartawan.
Intimidasi kepada mahasiswa tidak hanya itu saja. Marshall mengatakan, Kaprodi bahkan menginstruksikan mahasiswa jurusan Teknik Kimia agar tidak bersosialisasi dengan mahasiswa Teknik dari jurusan lain.
"Kebebasan suara mahasiswa dibungkam, kebebasan ekspresi dibatasi, tidak boleh bersosialisasi dengan teman-teman Teknik yang lain," katanya.
Kasus ini sudah dari jauh-jauh hari diketahui rektorat. Ketika itu, pihak kampus merespons protes mahasiswa dengan cara mencopot jabatan Kaprodi Teknik Kimia. Namun mahasiswa tidak puas.
Editor : Faizol Yuhri