631 Bangunan Sekolah di Karawang Rusak dan Mengancam Nyawa Siswa

KARAWANG, iNews.id - Di masa endemik mungkin sebagian orangtua siswa masih dibayang-bayangi resiko paparan Covid-19. Tapi sebagian dari mereka juga mungkin ketakutan anaknya akan terancam tertimpa bangunan sekolah yang rusak.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora), hingga tahun 2022 tercatat, ada 468 ruang yang mengalami kerusakan di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan 163 bangunan di tingkat sekolah menengah pertama (SMP).
"Untuk usulan perbaikan ruang sekolah ini sejak tahun 2020, pertama kali saya masuk," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang Asep Junaedi.
Tetapi mau bagaimana lagi, lanjut dia, realisasi anggaran yang diberikan Pemerintah Daerah sangat terbatas. Apalagi saat pandemi Covid-19, banyak anggaran yang di refocusing.
Sehingga, pihaknya terpaksa dalam melakukan perbaikan bangunan sekolah harus menggunakan skema skala prioritas.
"Kalau untuk jumlah kelas yang rusak itu tentunya saya ingin ini bisa diperbaiki. Tetapi, anggaran kita dari pemerintah daerah terbatas, jadi tidak semuanya bisa di cover," jelasnya
Hingga saat ini, di masa endemik, keterbatasan anggaran juga masih dirasakan.
Pasalnya, Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati Karawang memiliki program prioritas lainnya baik dalam bidang infrastruktur, ekonomi, kesehatan dan yang lain sebagainya.
"Tetapi pemerintah daerah juga punya skala prioritas lainnya barangkali," cetusnya.
Untuk itu, dirinya berharap, pemerintah dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati Karawang dapat memprioritaskan anggaran perbaikan bangunan sekolah yang rusak. Agar target Disdikpora, mulai tahun 2023 sampai 2024, tentang tidak ada lagi kabar bangunan sekolah yang ambruk baik ditingkat SD hingga SMP di Karawang akan dengan mudah tercapai.
"Kita akan terus berupaya agar tidak ada lagi ruang kelas yang mengalami kerusakan hingga ambruk di tahun 2023 ataupun 2024. Tentunya kalau anggaran yang direalisasikan sesuai dengan usulan dinas," tutupnya.
Di akhir kata, ia menyebut, hanya 162 ruangan di tingkat SD yang akan dilakukan perbaikan dengan memanfaatkan total anggaran Rp10,8 miliar.
Kemudian, 78 bangunan ditingkat SMP yang rusak akan selesai diperbaiki pada tahun 2022 ini, dengan anggaran yang disediakan Rp8 miliar.
Editor : Faizol Yuhri