KARAWANG, iNewsKarawang.id – Dalam upaya mencegah kekerasan terhadap anak dan kriminalisasi guru, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang gencar membangun harmonisasi pendidikan dengan mengambil langkah proaktif dan preventif mengenai peningkatkan kualitas guru serta membangun kepercayaan orang tua terhadap tenaga pendidik.
H. Kosim Taryana, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Disdikpora Karawang, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya, termasuk pelatihan intensif bagi guru dan pendekatan melalui koordinator wilayah (korwil).
“Guru bukan hanya bertugas mengajar, tetapi juga mendidik. Mereka harus menjadi teladan bagi muridnya,” ujar Kosim, Kamis (12/12/2024).
Menurutnya, peningkatan profesionalisme guru dapat menguatkan kepercayaan orang tua terhadap pendidikan. “Kalau guru sudah profesional, otomatis kepercayaan orang tua akan meningkat,” tambahnya.
Kosim menegaskan pentingnya kolaborasi antara tiga pihak utama dalam pendidikan, pemerintah, orang tua, dan masyarakat.
"Orang tua sebenarnya memiliki peran terbesar karena mereka yang paling mengenal karakter anak. Tugas mereka adalah menyampaikan kebutuhan anak kepada sekolah, lalu sekolah meneruskannya ke pemerintah,” jelasnya.
Selain itu, masyarakat juga diajak aktif mengawasi lingkungan sekitar. “Jika ada siswa yang berkeliaran di jam sekolah menggunakan seragam, masyarakat bisa melaporkannya ke satgas pelajar. Kolaborasi tiga pihak ini sangat penting untuk mencegah berbagai masalah di dunia pendidikan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya perhatian orang tua dalam membentuk karakter anak, terutama di tengah fenomena broken home dan fatherless.
“Anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dibandingkan sekolah. Kalau perhatian orang tua kurang karena sibuk bekerja, ini bisa memengaruhi perkembangan karakter anak,” ungkapnya.
Tambahnya, kondisi keluarga yang tidak harmonis sering kali berimbas pada perilaku anak di sekolah.
“Fenomena broken home dan fatherless ini berdampak besar pada anak. Jika mereka tidak mendapatkan perhatian di rumah, masalahnya akan terbawa ke lingkungan sekolah,” imbuhnya.
Dengan langkah-langkah proaktif dan preventif serta kolaborasi antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah, Kosim optimistis pendidikan di Karawang akan semakin maju.
“Melalui kolaborasi tiga pilar ini, kita bisa menciptakan dunia pendidikan yang lebih baik di Karawang, sekaligus mencegah berbagai masalah seperti kekerasan terhadap anak dan kriminalisasi guru,” tutupnya.
Editor : Frizky Wibisono