Saat ini kita sedang memasuki bulan ramadhan sekaligus masih di masa pandemi covid-19. Rutinitas harian kita melakukan aktivitas seperti kerja, sekolah dan sebagainya, hal ini terkadang membuat tubuh lelah dan kurang memiliki tidur yang berkualitas dan tentunya menyebabkan turunnya imunitas tubuh.
Kurangnya tidur bisa terjadi akibat kesulitan tidur yang disebabkan stres, kesibukan yang tinggi serta pola hidup yang tidak sehat. Tentunya hal ini haruslah dirubah agar tidak menjadi kebiasaan karena akan memengaruhi kesehatan di kemudian hari.
Praktisi Kesehatan Tidur, dr. Andreas Prasadja, RPSGT menjelaskan, gangguan tidur yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko. Risiko tersebut antara lain kelelahan mental, tidak fokus, dan munculnya penyakit lain seperti hipertensi dan penyakit jantung.
“Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, seseorang perlu memerhatikan dua hal, yaitu jam internal dan durasi terjaga. Jam internal mengontrol siklus tidur-bangun 24 jam melalui pengaruh cahaya dan melatonin,” terangnya belum lama ini.
Ia pun memberikan contoh, misalnya, pada malam hari (ketika tidak ada cahaya), tubuh memproduksi melatonin untuk membuat seseorang mengantuk, begitu juga sebaliknya. Sementara durasi terjaga memengaruhi otak dalam mengakumulasi zat yang menimbulkan rasa kantuk.
“Oleh sebab itu seseorang yang terjaga dalam waktu lama akan lebih mudah tertidur. Tidur terbaik adalah ketika kita dapat menyinkronkan durasi terjaga dengan jam internal,” tuntasnya.
Editor : Boby
Artikel Terkait