GROBOGAN, iNewskarawang.id - Viral setelah diunggah di media sosial, sebuah video yang diduga pengusiran terhadap pasien oleh pihak Rumah Sakit di Grobogan. Selain diusir, keluarga pasien mengaku tidak difasilitasi mobil ambulans.
Video tersebut memperlihatkan beberapa perawat Rumah Sakit Yakkum Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, tampak sedang mengemasi tempat tidur Asmuri (69) untuk dibawa keluar dari ruang perawatan rumah sakit.
Pasien akhirnya meninggal dunia dalam waktu 24 jam setelah pemulangan paksa dari rumah sakit.
Warga Kedungrejo, Kecamatan Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, ini diduga dipulangkan paksa oleh pihak Rumah Sakit.
Rencananya, Asmuri bersama istrinya Sri Kayati akan menunaikan ibadah haji pada tahun 2023, namun harus kandas. Keluarga Asmuri rencananya akan menempuh jalur hukum atas dugaan tindakan tidak menyenangkan pihak rumah sakit terhadap Asmuri.
Muhammad Toha, anak kedua Asmuri mengatakan, ayahnya mengalami koma selama 15 hari di Rumah Sakit Yakkum setelah mengalami kecelakaan seusai sholat tarawih.
“Korban saat itu berjalan kaki dari mushola menuju rumah, tiba-tiba dari arah belakang muncul sepeda motor melaju kencang hingga akhirnya menabrak korban dari belakang dan kepala korban terbentur jalan cor,” ujarnya, dikutip, Selasa (18/4/2023).
Setelah menjalani perawatan selama 15 hari di rumah sakit, keluarga pasien mengaku kaget karena ayah nya yang masih dalam kondisi sakit dan butuh perawatan tiba-tiba diusir pihak rumah sakit.
Tiga hari setelah mendapatkan tekanan agar segera pulang, anak-anak Asmuri kemudian membawa ayahnya pulang ke rumah.
"Sebelum pulang pihak keluarga terlebih dahulu diminta untuk melunasi biaya pengobatan selama 15 hari sebesar Rp42 juta. Setelah mendapatkan pinjaman uang, pasien akhirnya dibawa pulang,” tuturnya.
Pihak keluarga mengaku kesal karena pemulangan paksa ayahnya tidak difasilitasi mobil ambulans rumah sakit dengan alasan tidak ada mobil ambulans yang tersedia. mereka terpaksa meminjam mobil keponakan untuk membawa pulang ke rumah.
“Kondisi ayah saya sudah ada perkembangan baik yakni bisa membuka mata namun tetap harus membutuhkan perawatan intensif,” imbuhnya.
Dia menanyakan perihal pengusiran ayahnya namun tidak mendapatkan jawaban pasti. Dugaan sementara pengusiran terkait membengkaknya biaya rumah sakit selama 15 hari.
Keluarga pasien pun menyanggupi dan akan membayar seluruh biaya rumah sakit asal ayahnya masih tetap dirawat.
“Namun pihak rumah sakit telah menarik tempat tidur pasien untuk keluar dari Rumah Sakit. Setelah 24 jam pemulangan paksa, Ayah saya akhirnya meninggal dunia di rumah dan langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat,” pungkasnya.
Pihak Rumah Sakit Membantah
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait