Remaja 19 Tahun di China Idap Penyakit Alzheimer,  Ini Faktanya 

Pradita Ananda/ Boby
seputar Alzheimer, (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Dikutip dari Times of India,  diketahui remaja pria asal China yang baru berusia 19 tahun, diaporkan didiagnosis mengidap penyakit Alzheimer. Dia sudah mulai mengalami masalah seputar ingatan sejak dirinya berumur 17 tahun.

Perlu diketahui kasus unik penyakit Alzheimer ini sendiri telah dipublikasikan dalam Journal of Alzheimer's Disease, setelah melakukan serangkaian tes oleh para peneliti di Capital Medical University di Beijing.

Penyakit Alzheimer faktanya bisa menyerang orang berusia muda, artinya Alzheimer tak lagi identik sebagai penyakitnya orang tua alias kelompok orang lanjut usia (lansia). Secara medis, penyakit Alzheimer merupakan bentuk progresif dari demensia, yakni kondisi yang secara negatif memengaruhi ingatan, pemikiran, dan perilaku seseorang.

Adanya perubahan dalam ingatan, pemikiran, dan perilaku tersebut pada akhirnya begitu mengganggu kehidupan sehari-hari. Penyebab demensia bisa dipicu berbagai hal, karena ada cedera otak atau penyakit, dan bahkan kadang-kadang penyebabnya bisa juga tak diketahui

Menurut laporan Alzheimer’s Association, penyakit Alzheimer menyumbang 60 hingga 80 persen kasus demensia. Memang kebanyakan penyakit ini didiagnosis pada orang-orang di atas usia 65 tahun. Jika didiagnosis sebelum usia ini, biasanya disebut sebagai penyakit Alzheimer “younger onset” atau “early onset”.

Sayangnya, sejauh ini belum ada obat untuk mengatasi penyakit Alzheimer. Tapi, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk memperlambat perkembangan penyakit ini.

Meskipun penyakit Alzheimer sudah cukup familiar di kalangan masyarakat, tapi tak ada salahnya untuk mengetahui fakta-fakta dan detail penting tentang kondisi ini. Pertama adalah, ternyata Alzheimer merupakan kondisi kronis (jangka panjang) yang berkelanjutan dan bukan tanda khas dari penuaan.

Alzheimer dan demensia bukanlah hal yang sama, tapi penyakit Alzheimer adalah salah satu jenis dari demensia itu sendiri. Selanjutnya, gejala Alzheimer diketahui muncul secara bertahap alias tidak sekaligus semuanya dalam satu watu, dan efeknya pada otak bersifat degeneratif atau dengan kata lain mengakibatkan penurunan yang lambat.

Siapa pun bisa terkena penyakit Alzheimer, tetapi orang-orang tertentu misalnya sudah berusia di atas 65 tahun memang berisiko lebih tinggi kena. Begitu juga dengan orang-orang dengan riwayat keluarga dengan kondisi Alzheimer.

Ada beberapa pengidap Alzheimer yang hanya mengalami kerusakan kognitif ringan di waktu yang lama, sementara sebagian lagi bisa mengalami lebih cepat gejalanya dan perkembangan penyakit yang lebih cepat pula. Demikian seperti dilansir dari Healthline, Senin (6/3/2023) yang sudah ditinjau secara medis oleh Seunggu Han, M.D.

Editor : Boby

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network