Kinerja Moncer, Telkom Catat EBITDA Rp36,1 Triliun dengan Margin Hampir 50 Persen

Iqbal Maulana Bahtiar
Kinerja Moncer, Telkom Catat EBITDA Rp36,1 Triliun dengan Margin Hampir 50 Persen. Foto : Istimewa.

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat kinerja positif pada kuartal II tahun 2025. Meski dihadapkan pada tantangan makroekonomi dan pelemahan daya beli masyarakat, perseroan berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp73 triliun.

Dari jumlah tersebut, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) mencapai Rp36,1 triliun dengan margin EBITDA 49,5 persen. Sementara itu, laba bersih perseroan tercatat Rp11 triliun atau margin 15 persen.

Kontributor terbesar masih berasal dari bisnis data, internet, dan layanan IT yang menyumbang Rp42,5 triliun. Dengan infrastruktur jaringan yang luas dan basis pengguna terbesar di Tanah Air, Telkom dinilai tetap memiliki daya saing kuat dalam industri digital.

Analis Mandiri Sekuritas, Henry Tedja, menilai prospek Telkom di semester kedua 2025 berpotensi membaik. Menurutnya, lini bisnis infrastruktur digital seperti data center, backbone, jaringan last-mile, hingga kabel bawah laut akan menjadi pendorong utama pertumbuhan.

“Perusahaan memiliki kapabilitas dan aset yang sangat baik untuk menarik investasi maupun permintaan dari pemain lokal dan global,” kata Henry di Jakarta, Selasa (19/8/2025).

Ia juga menilai kondisi industri telekomunikasi sudah lebih kondusif. Hal ini terlihat dari adanya penyesuaian harga layanan telekomunikasi, baik oleh Telkomsel maupun para pesaingnya. 

“Dengan begitu, perusahaan akan mampu memberikan perbaikan pertumbuhan pendapatan yang berkualitas pada semester II/2025,” jelasnya.

Henry menambahkan, strategi Telkom untuk memperkuat lini Business to Business (B2B) sangat tepat. Pasalnya, bisnis Business to Consumer (B2C) melalui Telkomsel sudah memasuki fase matang dan hanya bisa tumbuh di kisaran rendah hingga menengah (low-to-mid single digit). 

Sementara potensi B2B dinilai sangat besar, terutama dengan maraknya pembangunan data center, meningkatnya kebutuhan cyber security, serta dorongan digitalisasi di berbagai sektor usaha.

“Segmen consumer, enterprise, wholesale & international, menara telekomunikasi, data center, hingga cloud, semuanya memiliki prospek positif. Namun, kontribusi consumer ke depan kemungkinan akan berkurang, seiring bisnis Telkomsel yang mulai mature,” ungkap Henry.

Menurut Mandiri Sekuritas, pertumbuhan bisnis Telkomsel ke depan lebih banyak bergantung pada penetrasi fixed broadband. Sedangkan segmen enterprise dan wholesale diperkirakan mampu memberikan kontribusi lebih tinggi, terutama jika Telkom mengonsolidasikan aset serta membuka akses infrastrukturnya bagi pihak eksternal.

“Langkah ini juga akan mengoptimalkan pengembalian aset dalam jangka panjang,” pungkas Henry.

Editor : Frizky Wibisono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network