Nahar mengungkapkan bahwa, kasus itu dipicu karena konten pornografi yang dilihat oleh anak tersebut lewat gadget.
"Misalnya, orangtua lupa menaruh hape, anak melihat isi hape orang tuanya yang mengandung unsur pornografi, dia ingin mencontoh yang ada di hape itu, kemudian muncul kasus itu, terakhir di Mojokerto," jelasnya.
Dalam hal ini pengawasan orangtua kepada anak saat menggunakan gadget harus diperketat. Menurut Nahar, pihaknya pun telah berusaha mensosialisasikan hal ini kepada masyarakat di daerah.
Penyebabnya kata Nahar bukan hanya karena faktor ekonomi. Namun, juga faktor pengawasan orangtua.
"Bukan dari sisi ekonomi, tapi rentan karena orangtuanya kerja subuh pulang malam. Bukan hanya faktor ekonomi tapi misalnya faktor kesibukan, pola berubah, itu dimanfaatkan oleh pihak lain," ucapnya.
Editor : Boby
Artikel Terkait