Setelah absen 16 tahun, Timnas Indonesia akhirnya kembali ke Piala Asia.
Berkat andil kepintaran Shin Tae-yong dalam meracik strategi, sehingga Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023.
Lantas, apa saja strategi Shin Tae-yong yang mengantarkan Timnas Indonesia melaju ke turnamen empat tahunan tersebut?
Berikut 5 kecerdasan Shin Tae-yong yang bisa bawa Timnas Indonesia ke Piala Asia 2023:
1. Mirip Carlo Ancelotti
Mengikuti set up kick off yang pernah dilakukan pelatih spesialias juara Liga Champions bersama Real Madrid, Carlo Ancelotti. Momen itu terjadi setelah Timnas Indonesia kebobolan oleh Kuwait pada menit 40.
Setelah gol Kuwait, Timnas Indonesia langsung tersengat. Saat melakukan kick off tanda laga kembali dimulai, wing back Timnas Indonesia, Rachmat Irianto, langsung berlari kencang ke arah kotak penalti.
Tanpa berlama-lama, Marc Klok yang menerima umpan kick off dari Ricky Kambuaya langsung memberikan umpan panjang ke arah Rachmat Irianto. Panik tiba-tiba Marc Klok melepaskan umpan panjang, kiper Kuwait melanggar Rachmat Irianto yang sudah berada di kotak penalti Kuwait.
Alhasil, wasit Nasrullo Kabirov yang memimpin laga langsung memberikan hadiah penalti kepada Timnas Indonesia. Marc Klok yang menjadi eksekutor pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Pola yang sama juga pernah dilakukan Carlo Ancelotti saat Real Madrid bersua PSG di leg II 16 besar Liga Champions 2021-2022. Namun, bedanya pola yang diterapkan Carlo Ancelotti gagal menghasilkan gol.
2. Kejutan Rachmat Irianto
Rachmat Irianto disulap Shin Tae-yong untuk beroperasi sebagai fullback kanan. Ia dimainkan sebagai starter di dua laga awal karena Asnawi Mangkualam tak dalam kondisi bugar.
Luar biasanya Rachmat Irianto tampil garang, khususnya di laga kontra Kuwait. Tak hanya kukuh dalam mengawal pertahanan, Rachmat Irianto juga berkontribusi atas dua gol yang dibuat Timnas Indonesia ke gawang Kuwait.
3. Ricky Kambuaya dan Marc Klok
Duo gelandang Persib Bandung, Ricky Kambuaya dan Marc Klok, menjadi pilihan utama Shin Tae-yong untuk mengawal lini tengah Timnas Indonesia. Ricky Kambuaya fokus bermain ke depan untuk melayani trio lini depan Garuda yang biasa ditempati Saddil Ramdani, Witan Sulaeman dan Dimas Drajad.
Berkali-kali, umpan terobosan dan kreativitas Ricky Kambuaya mengancam gawang lawan . Begitu juga Marc Klok. Ia bertugas sebagai pivot pengatur tempo serangan dan pengawal lini tengah. Peran Marc Klok terlihat jelas saat Timnas Indonesia menang 2-1 atas Kuwait dan menghancurkan Nepal 7-0.
4. Manfaatkan Pratama Arhan
Hal yang paling menarik untuk disorot dalam permainan Timnas Indonesia adalah bagaimana Pratama Arhan melepaskan lemparan ke dalam. Eksekusi yang dilakukan pemain eks PSIS Semarang itu begitu sempurna, layaknya umpan lambung,
Ia bisa melakukan lemparan sempurna meski dari jarak yang sangat jauh dari gawang lawan. Meski tidak ada yang berujung gol di Kualifikasi Piala Asia 2023, setidaknya lemparan Pratama Arhan memberi ancaman kepada pertahanan lawan.
5. Andalkan Sayap
Area sayap menjadi andalan Shin Tae-yong untuk menembus pertahanan lawan. Tak hanya Saddil Ramdani dan Witan Sulaeman yang bertugas mengacak-acak pertahanan lawan, tapi dua wing back skuad Garuda juga aktif menyerang.
Asnawi Mangkualam/Rachmat Irianto dan Pratama Arhan juga kerap menginisiasi serangan Timnas Indonesia. Bahkan saat Timnas Indonesia menang 2-1 atas Kuwait, Rachmat Irianto berkontribusi atas dua gol yang dibuat skuad Garuda.
Editor : Boby
Artikel Terkait