KARAWANG, iNEWSKarawang.id – PT Pupuk Kujang, anak perusahaan Pupuk Indonesia (Persero), memanfaatkan teknologi pirolisis untuk mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif. Program ini dilakukan untuk mengurangi penumpukan sampah plastik sekaligus menekan biaya operasional, khususnya kebutuhan BBM transportasi perusahaan.
VP Departemen K3LH Pupuk Kujang, Kasmadi, mengatakan seluruh sampah plastik di lingkungan perusahaan, seperti kantong plastik dan botol minuman kemasan, dikumpulkan dan dipilah sebelum diolah menggunakan mesin khusus.
“Plastik-plastik yang sudah dipilah kemudian kami olah dengan teknologi pirolisis hingga berubah menjadi bahan bakar cair,” ujar Kasmadi, Rabu (17/12/2025).
Dalam pelaksanaannya, Pupuk Kujang bekerja sama dengan Get Plastic, organisasi nirlaba yang bergerak di bidang lingkungan hidup. Get Plastic menyediakan mesin pirolisis yang dilengkapi sistem penyulingan, sehingga asap hasil pembakaran plastik dapat langsung dikondensasikan menjadi cairan.
“Asap dari proses pembakaran plastik ini langsung disuling, dan hasil cairannya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar minyak,” kata Kasmadi.
Ia menambahkan, program tersebut tidak hanya membantu mengatasi persoalan sampah plastik, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan.
"Selain lingkungan menjadi lebih bersih, bahan bakar hasil olahan ini bisa digunakan untuk transportasi perusahaan sehingga lebih efisien dari sisi biaya,” ujarnya.
Kasmadi menyebutkan, kualitas bahan bakar dari sampah plastik setara dengan bensin non-subsidi yang beredar di Indonesia. “Mutunya cukup baik dan bisa menjadi alternatif BBM,” katanya.
Sementara itu, Divisi Program Get Plastic, Ine Febriyanti, menjelaskan hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahan bakar tersebut aman digunakan.
"Berdasarkan uji laboratorium Pertamina, nilai research octane number mencapai 92,3,” kata Ine.
Menurut Ine, produk tersebut juga telah diuji di laboratorium Sucofindo dan LEMIGAS. “Hasilnya menunjukkan BBM dari sampah plastik ini aman digunakan untuk kendaraan bermotor,” ujarnya.
Pada tahap awal, satu unit mesin pirolisis telah disiagakan di kawasan perumahan Pupuk Kujang. Dengan kapasitas tersebut, sekitar 5 kilogram sampah plastik dapat menghasilkan kurang lebih 5 liter bahan bakar. Selain menghasilkan BBM cair, proses pirolisis juga memproduksi bahan bakar padat berupa briket.
“Dalam proses tanpa oksigen atau dengan oksigen sangat terbatas, plastik akan terurai menjadi tiga bentuk, yaitu cair, gas, dan padat. Yang cair menjadi BBM, sedangkan yang padat bisa dimanfaatkan sebagai briket,” kata Ine.
Berdasarkan Fullrene Journal of Chemistry, pirolisis sampah plastik mampu menghasilkan fraksi bensin sebesar 36,20 persen. Teknologi serupa juga pernah diuji di Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengolah sampah plastik dan sampah pertanian menjadi energi terbarukan.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait
