Siap-siap Semua Anggota DPRD Karawang Bakal Diperiksa Kejaksaan, NasDem Mendukung!

KARAWANG, iNews.id - Seluruh anggota DPRD Karawang akan dilakukan pemeriksaan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang. Pemeriksaan dilakukan untuk membuktikan dugaan kasus fee 5% dana aspirasi masyarakat untuk partai yang terus mencuat.
Langkah yang dilakukan oleh Kejari itu didukung penuh oleh Ketua DPD Partai NasDem Karawang, Dian Fahrud Jaman.
"Saya apresiasi dan sangat menyambut baik jika kejaksaan menangani dugaan fee 5 % oleh anggota DPRD," ungkapnya, Rabu, (20/4).
Bahkan, ia juga meminta semua anggota DPRD Fraksi Partai NasDem untuk kooperatif saat dimintai keterangan oleh penyidik Kejari Karawang.
"Pemeriksaan perlu dilakukan agar masalah ini bisa terang benderang," cetusnya.
Menurutnya, dengan adanya isu fee 5% dari dana aspirasi masyarakat yang dipatok oleh pengurus partai terhadap anggota DPRD, sangatlah mengganggu. Apalagi isu itu berhembus berdasarkan statatemen salah satu ketua partai.
"Harus diselesaikan kebenarannya oleh aparat penegak hukum. Karena ini sudah merusak citra kami sebagai pengurus partai. Apalagi jika sudah bersinggungan dengan masalah hukum," tegasnya.
Sementara, saat disinggung, partai NasDem sendiri, dikatakan Dian Fahrud Jaman, tidak pernah meminta fee 5% proyek aspirasi dari anggotanya yang duduk di kursi parlemen.
Malah, lanjutnya, pengurus DPD Nasdem mendorong anggotanya agar proyek aspirasi mengutamakan aspek manfaat bagi masyarakat.
"Jadi kami dorong agar proyek aspirasi itu sesuai kebutuhan masyarakat diwilayah pemilihan anggota dewan masing-masing," timpal Dian Fahrud Jaman.
Sebelumnya, sempat diberitakan dua anggota DPRD Karawang diancam akan dilakukan PAW oleh salah satu ketua partai karena dinilai bandel tidak mau 'setor' fee 5% dari proyek dana aspirasi masyarakat.
Sehingga kabar tersebut mencuat dan menyita perhatian publik bahkan mulai dari tokoh masyarakat hingga tokoh politik.
Akibatnya, sejumlah elemen masyarakat melaporkan kasus fee 5 % itu ke Kejari Karawang. Masyarakat menduga statement ketua partai itu menguatkan dugaan selama ini terjadi penyalahgunaan proyek aspirasi.
Editor : Boby