Hari Disabilitas Internasional di Karawang, Puluhan Difabel Unjuk Kebolehan di Mall KCP II
“Alhamdulillah ada terus penghasilan sejak dibina KTI. Saya jahit tas sampai baju, kalau ada bazar selalu dipasarkan,” ungkapnya.
Ujang berharap momentum Hari Disabilitas Internasional dapat meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap kaum difabel.
“Harapan saya, lingkungan sekitar bisa menerima saya apa adanya. Saya tidak akan menyerah,” katanya.
Selain KTI, PT Pupuk Kujang Indonesia juga terlibat dalam pemberdayaan difabel melalui program Digdaya, yang berarti “difabel mampu berdaya”. Program ini dijalankan sejak 2024 dan menggandeng sejumlah pihak, termasuk KTI, SLBN Karawang, dan SLBN 1 Karawang.
VP TJSL Pupuk Kujang, Agung Gustiawan, menjelaskan bahwa program Digdaya dirancang untuk mengembangkan kompetensi difabel sesuai potensi masing-masing.
“Kita dorong sesuai minat. Ada yang hobi memasak diarahkan jadi koki, ada yang fashion juga kita fasilitasi pelatihannya,” ucapnya.
Pupuk Kujang juga memastikan pendampingan tetap berlanjut meski pelatihan telah selesai, agar para difabel benar-benar dapat mandiri secara ekonomi.
“Kami ingin mereka mendapat bekal bernilai ekonomi. Yang terpenting adalah menjaga semangat saudara-saudara difabel,” pungkasnya.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 di Karawang ini menjadi momentum penting untuk menguatkan inklusivitas dan memperluas ruang kreativitas bagi penyandang disabilitas.
Editor : Frizky Wibisono