JAKARTA, iNews.id - Suatu hari KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur melakukan perjalanan bersama Romo YB Mangunwijaya atau Romo Mangun. Keduanya bertemu di sebuah pesawat maskapai asing, dan sama-sama meninggalkan Singapura menuju Jakarta.
Di tengah perjalanan, di dalam pesawat, seorang pramugari menawari makanan. Dengan seketika, tanpa pikir panjang, Romo Mangun memesan daging babi. Lantaran rasa persahabatan yang sudah sangat kental, Romo Mangun menawari pula daging babi itu kepada Gus Dur.
“Mari Gus, daging babinya enak lho,” kata Romo Mangun menawari daging babi kesukaannya, seperti dilansir dari nu.or.id
Karena Gus Dur adalah seorang yang patuh dengan aturan agama, ia menolak dengan halus tawaran itu. Dengan santun ia bertutur: “Maaf Romo. Saya tidak boleh makan daging babi.”
“Waduh, sayang sekali. Padahal daging babi adalah daging yang paling enak di dunia,” timpal Romo Mangun sedikit menggoda.
Mendengar timpalan itu, Gus Dur tidak menjawab sama sekali. Ia hanya diam saja. Setelah pesawat mendarat di Jakarta, dua orang sahabat itu bergegas menuju gerbang kedatangan. Di sana, sudah menunggu istri Gus Dur, Ny Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.
Kemudian, muncul keisengan Gus Dur kepada Romo Mangun. “Romo, saya sudah dijemput istri saya. Lho mana istrinya Romo Mangun?” tanya Gus Dur meledek.
Karena Romo Mangun pun adalah seorang tokoh yang tentu saja menaati segala aturan dan larangan agama, ia menjawab pertanyaan Gus Dur dengan sangat sederhana saja: “Maaf Gus saya tidak boleh punya istri.”
“Waduh, sayang sekali. Padahal itu adalah daging paling enak di dunia,” kata Gus Dur terkekeh.
Editor : Boby