get app
inews
Aa Text
Read Next : Bapenda Karawang Luncurkan Fitur E-SPPT, Wajib Pajak Bisa Cetak SPPT Secara Mandiri

Kemacetan di Karawang Meningkat Saat Jam Sekolah, Dishub Turunkan Petugas di Titik Rawan

Rabu, 01 Oktober 2025 | 18:24 WIB
header img
Kasi Angkutan Dalam Trayek, Tidak Dalam Trayek, dan Angkutan Barang Dinas Perhubungan (Dishub) Karawang, Yunus Kusriwanto. Foto : iNewskarawang.id/Nurul Rahma Amalia

KARAWANG, iNEWSKarawang.idKemacetan lalu lintas di Kabupaten Karawang masih menjadi persoalan klasik yang terus berulang, terutama di sekitar sekolah-sekolah yang lokasinya berada di jalur utama. Fenomena ini kerap terjadi pada jam masuk dan pulang sekolah, sehingga menambah kepadatan di sejumlah ruas jalan utama.

Kasi Angkutan Dalam Trayek, Tidak Dalam Trayek, dan Angkutan Barang Dinas Perhubungan (Dishub) Karawang, Yunus Kusriwanto, mengatakan kondisi ini tidak bisa dilepaskan dari pola aktivitas masyarakat. 

“Kalau pagi, biasanya banyak kendaraan orang tua yang menurunkan anak sekolah. Mobil berhenti sejenak di pinggir jalan, itulah yang menimbulkan hambatan. Begitu juga saat jam bubar, kendaraan penjemput dan angkutan umum yang ngetem menunggu siswa sering memicu kemacetan,” ungkapnya.

Berdasarkan data Dishub, terdapat beberapa titik sekolah yang kerap menimbulkan kemacetan di Karawang. Lokasinya antara lain Yayasan Sapin Dar El Falah (Niaga), SDN Karawang Kulon II Kertabumi, SMAN 5 Karawang, SMAN 1 Karawang, SMAN 4 Karawang, MI Al Ahliyah Bakanmaja (Cikampek), serta MTS Ahliyah Bakanmaja (Cikampek). Sekolah-sekolah ini rata-rata berada di jalan kabupaten maupun jalur utama yang padat aktivitas.

Yunus menambahkan, pola kepadatan lalu lintas di Karawang juga mengalami pergeseran waktu. Jika dulu kemacetan lebih terasa pada pukul 06.30, kini kondisi tersebut cenderung bergeser ke setelah pukul 07.00. 

Sekitar pukul 06.30 arus masih didominasi pengantar anak sekolah. Setelah itu, pukul 07.00 masuk arus pekerja pabrik, disusul ASN pada 07.30, dan kembali arus pekerja pukul 08.00. Jadi sekarang kepadatan lebih terasa setelah jam tujuh, tarikannya lebih panjang.

Untuk mengantisipasi dampak yang lebih parah, Dishub Karawang menurunkan petugas di sejumlah titik rawan. Petugas ini ditempatkan sejak pagi untuk melakukan pengaturan lalu lintas sekaligus membantu penyeberangan siswa di depan sekolah. 

“Selain kelancaran lalu lintas, yang utama adalah keselamatan anak-anak. Jadi ada anggota yang berjaga di beberapa sekolah, khususnya di jalur kabupaten maupun jalur nasional,” ujarnya.

Meski begitu, Yunus juga menilai peran sekolah sangat penting dalam mengurangi kepadatan. Salah satunya dengan menyediakan lahan parkir atau area tunggu khusus bagi orang tua. Selama ini, banyak kendaraan yang menunggu di badan jalan karena sekolah tidak memiliki area parkir yang memadai. 

“Kalau ada lahan tunggu, penjemput tidak perlu berhenti di pinggir jalan. Jadi arus tetap lancar, anak juga lebih aman,” tambahnya.

Selain itu, Dishub Karawang mendorong adanya rambu lalu lintas dan fasilitas penyeberangan di sekitar sekolah, terutama yang berada di jalan utama. Pemasangan rambu di jalan kabupaten merupakan kewenangan pemerintah daerah, sedangkan untuk jalan nasional berada di bawah kewenangan pusat. Namun, tidak jarang pihak sekolah juga melakukan inisiatif dengan mengajukan kebutuhan ke Dishub atau bahkan swadaya demi keselamatan siswa.

Yunus menegaskan, sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk menekan potensi kemacetan. 

“Kita di Dishub terus berupaya, tapi kalau hanya mengandalkan petugas di lapangan tidak cukup. Kesadaran bersama, baik dari pengemudi angkot, orang tua siswa, maupun pihak sekolah, harus ditingkatkan agar lalu lintas di Karawang lebih tertib dan lancar,” pungkasnya.

Editor : Frizky Wibisono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut