Kitab Tua Laut Tangkolak, dari Halaman yang Robek Menuju Bab Penebusan
Senin, 15 September 2025 | 16:28 WIB

Jika laut bisa menulis, mungkin ia akan berkata: "Aku pernah sabar, lalu marah. Aku pernah memberi, lalu kehilangan. Tapi kalian datang kembali, membawa bibit kecil yang tumbuh jadi harapan. Aku menerima. Karena aku tahu, sebagaimana kalian, aku pun ingin terus hidup."
Di Tangkolak, Karawang, laut dan manusia menulis bab baru bersama. Bukan kisah kehancuran, melainkan kisah penebusan. Dan dari karang-karang muda itu, kita belajar satu hal, bahwa yang paling indah dari kehidupan bukanlah kesempurnaan, melainkan kesempatan kedua.
Editor : Frizky Wibisono