get app
inews
Aa Text
Read Next : Bapenda Karawang Luncurkan Fitur E-SPPT, Wajib Pajak Bisa Cetak SPPT Secara Mandiri

Pemkab Karawang Hadirkan Harapan untuk Yunita, Anak Hebat Pengidap Down Syndrom

Sabtu, 13 September 2025 | 20:17 WIB
header img
Pemkab Karawang Hadirkan Harapan untuk Yunita, Anak Hebat Pengidap Down Syndrom. Foto : iNewskarawang.id/Yogi Kurnia.

KARAWANG, iNEWSKarawang.id - Hidup terkadang menguji dengan cara yang tidak terduga. Begitulah kisah yang di alami Yunita Rahmawati anak perempuan berusia 13 tahun pengidap down syndrom dari Desa Pasirawi, Kecamatan Rawamerta yang kini berjuang dengan keterbatasan fisik setelah kehilangan langkah kakinya.

Sejak bayi, memang Yunita tumbuh dengan kondisi khusus. Ia masih bisa berjalan dan berlarian seperti anak-anak pada umumnya. Sedihnya saat usia Yunita beranjak 10 tahun, kehidupannya berubah drastis saat sang ayah yang menjadi cinta pertama harus meninggalkan dirinya untuk selamanya.

Seperti yang diceritakan Warsah (53) yang merupakan ibu dari anak hebat tersebut, ia menceritakan saat ayahnya meninggal dunia kondisi Yunita langsung mengalami sakit demam tinggi.

"Awalnya Yunita ini bisa jalan, tapi setelah sakit demam tiga tahun yang lalu, lalu ditinggal ayahnya, akhirnya lumpuh. Sekarang tinggal bersama ibu dan kakaknya," ungkapnya, Sabtu (13/09/25).

Harapan yang telah hilang, sinar yang sudah lama padam kini kembali memunculkan dirinya walau hanya setitik. Sinar itu muncul saat datangnya bantuan Kursi roda, pengaktifan kembali BPJS Kesehatan dari Pemerintah Kabupaten Karawang.

"Ya hari ini kita datang untuk memberikan bantuan berupa kursi roda terus juga kita bantu pengaktifan kembali BPJS Kesehatannya agar Yunita bisa mendapatkan layanan kesehatan secara gratis. Dan selain itu Bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) juga sedang kita upayakan kembali. Kerena dulu keluarga ibu Warsah ini sempet menjadi penerima di 5 tahun lalu,"ujar Plt. Camat Rawamerta Angga Satria Atmaja saat mengunjungi rumah Warsah.

Atas kondisi tersebut, Puskesmas Balongsari selaku penanggung jawab atas kesehatan masyarakat sekitar tidak mengalihkan perhatiannya dari dulu mereka terus memberikan perawatan terbaik.

"Kami sudah menangani secara fisik, juga mengambil sampel feses untuk memastikan apakah ada kemungkinan polio, tapi hasilnya negatif. Ini murni cerebral palsy bawaan sejak lahir," ungkap Kepala Puskesmas Balongsari, Dr. Sukaesih Eka Kurnia.

Meski Kemungkinan Yunita bisa kembali berjalan sangat amat tipis, Dr. Eka menekankan agar Yunita harus dapat asupan gizi dan pola asuh yang baik agar kualitas hidupnya tetep terjaga.

"Organ tubuh lain seperti jantung masih normal. Jadi kalau ditunjang gizi yang baik, fisiknya akan lebih kuat. Fokus kita sekarang adalah meningkatkan kualitas hidupnya," tambahnya.

Editor : Frizky Wibisono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut