Karawang,iNews.id - Masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Rakyat (Gerak) Karawang menggelar aksi di depan gedung Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Karawang. Rabu, (30/3/2022). Aski tersebut bertepatan dengan hari Perfilman.
Pada aksi tersebut, Gerak Karawang menginginkan insan perfilman Nasional mampu mempertontonkan gambaran kondisi masyarakat di masa pandemi ini secara objektif.
Koordinator aksi, Mohammad Ali dalam orasinya, menuntut Perfilman Nasional tidak hanya menonjolkan dari sisi komersil semata.
"Kami meminta, pefilman Nasional tidak hanya menojolkan dari segi komersil semata, tetapi mampu menampilkan tontonan yang menggugah masyarakat akan ketidakmampuan pemerintah dalam mengurus rakyatnya. Karena masyarakat saat ini sudah hampir 3 tahun terjebak dalam kondisi Pandemi Covid yang berjilid-jilid," Tegasnya
Selain itu, Ia bersama masa aksi lainnya memandang pemerintah telah gagal dalam menangani permasalahan pandemi berserta dampaknya.
"Di situasi pandemi yang terjadi, tidak ada solusi untuk menyelamatkan perekonomian rakyat kecil, hanya menyelamatkan para investor asing dan para pelaku usaha saja, sehingga buruh dan rakyat yang menanggung penderitan. Mulai dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) , peralihan status kerja, sampai jaminan kesehatan akibat covid merekan tanggung sendiri. Apalagi saat ini mendekati bulan puasa sudah dihantui oleh kenaikan harga kebutuhan pokok yang terus melonjak," Ujarnya
Kemudian, Ia juga menyoroti kondisi Karawang saat ini, dimana permasalahan yang dihadapi rakyat di masa pedemi belum usai dihantam kembali oleh sembako yang ikut melonjak naik, yang akan berdampak besar kepada pelaku UMKM yang di gadang gadang pemerintah sebagai solusi dalam menyelesaikan dampak pandemi Covid
"Di pasaran, harga minyak goreng melonjak sampai Rp. 24.000 perliter. Kenaikan ini akan berpengaruh besar terhadap daya beli masyarakat dimana untuk penyesuaian harga yang terus melambung akan menurunkan jumlah omset yang didapat,"ujarnya.
Ia juga menuding bahwa pemerintah malah memanfaatkan kondisi ini untuk menjadi bahan kampanyenya nanti.
"Atas semua yang terjadi hari ini, pemerintah daerah seolah-olah tidak melihat dan mereka malah mengambil momentum kelangkaan ini sebagai bahan kampanye dan pencitraan partai semata untuk kepentingan pemilu 2024,"pungkasnya.
Editor : Frizky Wibisono