Kisah Sopian Kecil, dari Anak Guru Ngaji Kini Jadi Kepala Kemenag

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Di sebuah desa kecil di pesisir utara Karawang, tumbuh sosok Sopian, anak dari guru ngaji kampung dan ibu rumah tangga. Sejak kecil, ia hidup sederhana, bersekolah di madrasah pagi-pagi buta dan membantu orang tua sepulang sekolah.
Berbeda dari anak-anak lain, Sopian kecil tidak bermimpi menjadi dokter atau insinyur. Ia hanya ingin menjadi pribadi yang membawa manfaat dan menjaga nilai-nilai agama di tengah masyarakat.
Bahkan sejak kecil, ia sudah mandiri. Sopian sering mengojek untuk membantu keuangan sendiri.
"Uangnya ditabung, sebagian buat jajan. Biar nggak minta ke orang tua,” kenang Sopian.
Tahun 1994, Sopian mulai mengajar sebagai guru honorer di Ponpes Nihayatul Amal, Cibuaya. Di saat bersamaan, ia kuliah di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung, jurusan Tarbiyah. Meski sibuk sebagai mahasiswa, ia tetap pulang-pergi Bandung–Karawang demi tetap mengajar.
Tahun 2000, Sopian resmi diangkat sebagai PNS dan mengajar di SDN Pejaten II. Kariernya terus naik. Tahun 2013, ia menjabat Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren di Kemenag Karawang, lalu menjadi Kepala Kantor Kemenag Karawang sejak 2015 hingga 2020.
Setelah sempat bertugas di daerah lain, ia kembali menjabat posisi yang sama sejak 2023.
Kini, Sopian dikenal sebagai “Bapak Moderasi Beragama” berkat upayanya membangun kerukunan antarumat. Ia mencetuskan program Kampung Kerukunan dan Kampung Moderasi di berbagai kecamatan seperti Resinda, Cibuaya, Klari, Cikampek, dan Telukjambe Timur.
Berkat konsistensinya, ia dipercaya menjadi Ketua Yayasan Penggerak Galeri Silaturahmi Nusantara (GSN) Karawang, organisasi lintas iman yang memperkuat harmoni sosial.
Meski jabatannya tinggi, Sopian tetap rendah hati. Ia rutin turun ke lapangan, hadir di pengajian warga, dan mendengarkan langsung aspirasi para guru madrasah.
“Bagi saya, jadi Kepala Kemenag bukan soal jabatan, tapi amanah untuk menjaga akhlak bangsa dan melayani umat,” tegasnya.
Sopian menunjukkan bahwa jabatan bisa menjadi ladang ibadah jika dijalani dengan tulus, kerja keras, dan hati yang bersih.
Editor : Frizky Wibisono