Anies Ceramah di Masjid UGM, Bicara soal Pendidikan hingga Makan Bergizi Gratis

YOGYAKARTA, iNewsKarawang.id-Dalam Kajian Ramadan di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin petang, 3 Maret 2025, Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menarik perhatian ribuan jamaah.
Padahal kondisi hujan deras, tapi jamaah tetap memadati masjid sejak pukul 19.30 WIB hingga acara berakhir menjelang pukul 22.00 WIB.
Tampak sebagian besar yang hadir adalah mahasiswa, namun ada juga siswa SMA serta peserta dari luar Yogyakarta, seperti Magelang.
"Yang membuat saya salut, ternyata yang hadir tidak hanya mahasiswa Yogyakarta saja, bahkan ada anak-anak SMA, juga dari luar kota, naik motor pula,"kata Anies usai acara.
Optimisme Anies terhadap Generasi Muda
Memasuki sesi tanya jawab, Anies mengaku kagum dengan pertanyaan yang diajukan oleh para jamaah.
"Mereka menanyakan hal-hal yang menyangkut bangsa ini, bukan sekadar urusan personal. Ini membuat saya optimis bahwa Indonesia tak kekurangan stok orang-orang cerdas untuk masa depan," ujar mantan Menteri Pendidikan itu.
"Hari ini saya menyaksikan wajah Indonesia ke depan yang lebih baik," imbuhnya.
Saat ditanya mengenai kemungkinan maju dalam Pemilu Presiden 2029, Anies enggan berkomentar jauh.
"Masih lama 2029, sekarang saya fokus saja ke kegiatan sosial,"katanya.
Ia menjelaskan, setelah Pemilu 2024, dirinya lebih banyak berdiskusi dengan berbagai pihak untuk membahas berbagai persoalan kebangsaan.
Menyoroti Infrastruktur Pendidikan
Dalam ceramahnya, Anies menyoroti pentingnya infrastruktur pendidikan yang tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga membangun pola pikir dan kreativitas.
"Ketika kita bicara infrastruktur pendidikan, jangan hanya membahas bangunan fisik, tetapi bagaimana fasilitas itu bisa membuat imajinasi berkembang, keberanian tumbuh, dan ketekunan meningkat,"paparnya.
Ia juga menyoroti kesenjangan infrastruktur pendidikan di Indonesia.
"Di kota-kota besar seperti Yogyakarta, infrastruktur pendidikan relatif baik. Tapi begitu masuk ke pedalaman, pegunungan, hingga kepulauan, kita masih menyaksikan minimnya fasilitas pendidikan," ujarnya.
Soal Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto turut menjadi topik diskusi dalam kajian tersebut. Beberapa jamaah menanyakan dampaknya terhadap anggaran pendidikan yang dipangkas.
Anies menegaskan bahwa sektor pendidikan membutuhkan anggaran besar karena berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia.
"Pendidikan memang mahal, tapi ketertinggalan akan jauh lebih mahal," tegasnya.
Ia mengingatkan, pemerintah tidak hanya perlu memperhatikan asupan gizi anak, tetapi juga kualitas pendidikan itu sendiri.
"Biaya pendidikan seharusnya dipandang sebagai investasi, bukan sekadar pengeluaran. Jika melihatnya sebagai investasi, pasti akan ada hasil yang kembali di masa depan," jelasnya.
"Jangan sampai anggaran pendidikan dikurangi, karena dampaknya bukan sekarang, tapi akan dirasakan oleh generasi mendatang,"imbuhnya.
Anies juga mengingatkan agar program MBG berjalan tanpa mengesampingkan kualitas pendidikan.
"Soal pendidikan bukan hanya soal makan. Jika memang ada program makan bergizi, silakan dijalankan. Tapi isi pendidikan juga harus diperhatikan, jangan sampai salah fokus,"tegasnya.
Menurutnya, tantangan utama pendidikan di Indonesia bukan sekadar soal asupan makanan, tetapi juga proses belajar-mengajar yang harus semakin berkualitas.
"Memajukan pendidikan bukan hanya soal gizi anak, tapi juga bagaimana proses belajar-mengajarnya di kelas," pungkasnya.
Editor : Boby