Dinda mengatakan dalam waktu tiga minggu, website yang berisi profil perusahaan berhasil ia rancang. Keberhasilan nya tersebut disambut antusias oleh pembimbingnya dan ingin segera memperlihatkannya kepada direktur utama.
"Rencana tersebut sempat tertunda karena kesibukan direktur utama. Tapi saya terus coba mengembangkan website dengan menambahkan berbagai informasi penting agar tampil lebih profesional."katanya.
"Ketika akhirnya website diperlihatkan kepada direktur utama, respon yang diberikan sangat positif. Bahkan, direktur meminta agar website tersebut dihosting agar dapat diakses secara luas." tambahnya.
Ia juga mengaku sempat kesulitan mencari informasi detail tentang perusahaan. Tantangan lainnya adalah kendala teknis seperti error dalam desain dan koneksi internet yang terbatas.
“Saya bahkan sempat ingin berhenti karena takut hasilnya tidak sesuai ekspektasi mereka. Tapi pembimbing saya dan karyawan lain terus menyemangati dan membantu memberikan informasi yang dibutuhkan,” ungkap Dinda.
Saat masa PKL hampir selesai, pihak perusahaan menawarkan untuk membeli hasil karyanya. Website tersebut akhirnya dihargai Rp4 juta oleh perusahaan.
Editor : Frizky Wibisono