KARAWANG, iNewskarawang.id - RTH KEHATI (Ruang Terbuka Hijau Keanekagaraman Hayati) Kabupaten Karawang, sebelumnya dikenal dengan nama Hutan Kota, menjadi salah satu lokasi penting yang menyimpan kekayaan keanekaragaman hayati.
Terletak di lahan seluas 4,8 hektare, RTH ini dihiasi oleh 106 jenis pohon yang berbeda, termasuk pohon hutan atau kayu dan pohon produktif.
Dengan upaya pelestarian yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Karawang, RTH ini berpotensi menjadi destinasi eduwisata unggulan.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Keanekaragaman Hayati (PPKH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang, Dede Pramiadi, menjelaskan bahwa saat ini terdapat 93 jenis pohon hutan atau kayu dengan total 798 pohon, serta 16 jenis pohon produktif dengan jumlah 278 pohon.
“RTH Kehati ini tidak hanya kaya secara keanekaragaman hayati, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai tempat edukasi lingkungan bagi masyarakat Karawang,” ujarnya.
Pohon-Pohon yang Menjadi Asal-Usul Nama Wilayah Karawang
Di antara berbagai jenis pohon yang tumbuh di hutan kota ini, terdapat sejumlah pohon yang menjadi asal-usul nama beberapa daerah di Kabupaten Karawang. Beberapa di antaranya termasuk pohon Bungur (Lagerstroemia speciosa), dan Gempol (Nauclea orientalis).
Ada juga pohon lainnya seperti Kesambi/Kosambi (Schleichera trijuga), Kerai Payung/Kiarapayung (Filicium decipiens), Nagasari (Mesua ferrea), dan Sempur Cai (Dillenia indica) juga menjadi bagian dari vegetasi hutan ini.
Pohon-pohon ini tak hanya menambah kekayaan flora di hutan kota, tetapi juga menjadi pengingat akan sejarah dan warisan budaya Karawang.
Menurut Dede, pihaknya berupaya untuk melestarikan pohon-pohon tersebut melalui berbagai metode pembibitan.
“Saat ini, kami tengah memperbanyak pembibitan melalui teknik stek, cangkok, dan penyemaian biji untuk menjaga keberlanjutan pohon-pohon ini. Kami juga berupaya untuk mendapatkan bibit pohon yang menjadi inspirasi nama-nama desa atau kecamatan di Karawang,” tambah Dede.
Pelestarian dan Edukasi Lingkungan untuk Generasi Mendatang
Harapan besar DLH Karawang adalah menjadikan RTH Kehati sebagai destinasi wisata alam dan eduwisata.
Dede juga mengakui bahwa ini adalah proses yang panjang, namun dia optimistis bahwa dengan upaya berkelanjutan, RTH Kehati Karawang bisa menjadi contoh bagi daerah lain.
“Kami ingin hutan RTH ini menjadi destinasi wisata alam yang edukatif, di mana masyarakat bisa belajar tentang keanekaragaman hayati sekaligus menikmati keindahan alam. Ini membutuhkan waktu dan proses, tetapi kami berkomitmen untuk mewujudkannya,” ujarnya.
Dalam upayanya, DLH Karawang tidak hanya berfokus pada pelestarian pohon, tetapi juga ingin memperkenalkan sejarah dan pentingnya keberadaan pohon-pohon ini kepada masyarakat.
"Dengan pelestarian yang dilakukan, RTH Kehati Karawang tidak hanya menjadi paru-paru kota, tetapi juga pusat pembelajaran lingkungan yang potensial, memberikan inspirasi bagi generasi mendatang untuk lebih peduli terhadap alam," tandasnya.
Editor : Frizky Wibisono