KARAWANG, iNewskarawang.id - Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan bahwa 11 juta orang masih melakukan praktik buang air besar sembarangan (BABS).
Menghadapi tantangan tersebut, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) mengembangkan program WASH+, yang mengintegrasikan solusi inovatif di bidang air dan sanitasi, dengan pelatihan pemanfaatan lahan terbatas untuk pertanian keluarga (micro-farming) dan pengelolaan sampah yang efektif.
Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia Lucia Karina mengungkapkan, Program ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan terhadap pengelolaan air yang bertanggung jawab dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat, seperti tertuang dalam komitmen keberlanjutan CCEP, This Is Forward.
"Air adalah sumber daya vital bagi alam, masyarakat, dan produk kami. Melalui WASH+, kami berkomitmen untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 6 tentang akses air bersih dan sanitasi dan nomor 11 tentang kota dan permukiman yang berkelanjutan, melalui upaya pengembalian 100% volume air yang kami gunakan dalam minuman yang kami produksi pada tahun 2030. Program ini juga mendukung upaya kami mencapai 100% penggunaan air regeneratif di lokasi-lokasi utama." Ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia juga menyampaikan bahwa tidak berhenti pada penyediaan akses air bersih yang aman, program ini diharapkan turut serta memberikan peluang ekonomi baru melalui pelatihan micro-farming dan mendorong praktik pengelolaan sampah yang lebih baik, sejalan dengan target pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).
Dan kali ini, Kata Karina, Desa Kutamaneuh dipilih sebagai lokasi proyek percobaan WASH+ setelah survei menyeluruh di beberapa wilayah Bogor, Bekasi, dan Karawang.
"Pemilihan ini didasarkan pada kebutuhan mendesak akan akses sanitasi yang lebih baik dan komitmen masyarakat setempat untuk meningkatkan kualitas hidup," Jelasnya.
Ia juga berharap, program Wash+ ini memberikan manfaat komprehensif bagi masyarakat. Dengan target rampung pada November 2024.
"Program ini akan meningkatkan akses air bersih, memperbaiki kebiasaan sanitasi dan kebersihan, membuka peluang mata pencaharian baru, dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengurangi risiko penyakit yang ditularkan melalui air," Katanya.
"Dengan dorongan mintra kami, seperti Water Stewardship Indonesia dan Safe Water Gardens. Kami menargetkan bulan November nanti akan rampung," Tuturnya.
Sementara itu , Kepala Desa Kutamaneuh Adang Esan, Mengapresiasi CCEP atas program yang menurutnya sangat bermanfaat bagi masyarakat di Desa nya.
Sebab, katanya, Persoalan sanitasi ini menjadi salah satu perhatian yang besar bagi kami di Desa Kutamaneuh.
"Kami menyadari bahwa akses sanitasi yang aman dapat membantu kami mewujudkan lingkungan yang sehat, bersih dan asri. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi program WASH+ ini sekaligus berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan program agar bisa berjalan lancar dan sesuai harapan,” ujar Adang Esan.
Editor : Frizky Wibisono