KARAWANG, iNews.id - Salah seorang saksi mata di lokasi kejadian Gojali (39), mengaku tak kuasa menahan kesedihan saat menyaksikan jasad santri korban meninggal pada tragedi kebakaran Pesantren Miftahul Khoirot, Karawang. Bahkan, ia juga mengaku sempat meneteskan air mata saat membantu mengevakuasi jasad para korban.
"Saya gak tega. Bagaimana kalau terjadi pada anak saya," kata Gojali ditemui di sekitar Pesantren Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Selasa, (22/2).
Saat kejadian kebakaran, ia tengah berada di daerah Lamaran. Kemudian, ia mendapatkan informasi bahwa pondok pesantren Miftahul Khoirot dikabarkan kebakaran.
"Saya lihat di grup WA, saya langsung ke lokasi pondok pesantren," ucap dia.
Setibanya ia di lokasi, api yang membakar kamar santri penghafal Al-Qur'an sudah berhasil dipadamkan oleh pemadam kebakaran dibantu oleh masyarakat setempat.
Saat itu, tanpa berpikir panjang ia langsung membantu proses evakuasi korban. Terlihat jasad santri oleh kedua belah matanya, berada di dua titik. Pertama di pojok kamar dan kedua di dekat tembok tak jauh dari tangga keluar.
"Pertama kali ditemukan korban berada di dua titik pojok kamar, dengan keadaan telungkup," pungkasnya.
Editor : Boby