Viral Curhatan TKW Asal Indonesia Mengaku Disiksa di Arab Saudi, Ingin Pulang!

NAGEKEO, iNewsKarawang.id-Jagat maya dihebohkan dengan video seorang tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia di Arab Saudi. TKW tersebut curhat seraya menangis tersedu-sedu dengan matanya bengkak. 

Video viral tersebut  diposting di akun Tiktok @darmawaty9708, wanita berhijab itu mengaku mendapat kekerasan dan ancaman pembunuhan di tempatnya bekerja.

Baca Juga

Kisah Pilu! Kerja Jadi TKW 15 Tahun di Malaysia Hartanya Dikuras Anak Lalu Dititipkan ke Panti Jompo

Perempuan itu mengaku berasal dari Mbay, Maropokot, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Assalamualaikum, teman-teman yang di TikTok, yang Indonesia atau tidak di sini Arab, TKW-TKW . Kalian pernah merasa atau tidak ni? Saya mau cerita. Mungkin ini video terakhirku," kata TKW itu mengawali pembicaraannya, dikutip Minggu (3/3/2024).

"Untuk keluarga yang di Mbay, Maropokot (NTT), orangtuaku dan saudaraku mohon nonton video adekmu ini, anakmu ini. Saya diancam. Kalau berani jawab omongannya, dipotong lidahku," sambungnya sambil menangis.

Baca Juga

Isak Tangis Mewarnai Kepulangan Sha Hwang Anak Pengidap Down Syndrom ke Taiwan

Dia mengatakan, dirinya sangat kesulitan untuk pulang ke kampung halamannya di Indonesia. Selain gaji tak dibayar, majikan bahkan menuntut upah yang sudah diterimanya dikembalikan lagi jika ingin pulang.

"Habis itu, gajiku tidak akan dikasih. Saya tidak akan dikasih pulang ke Indonesia, kecuali uang semuanya yang saya kerja selama ini dikasih kembali. Padahal saya kerja, kasihan, saya kerja di sini," lanjutnya sambil terus menangis.

Lebih dari itu, ia merasa hidupnya sangat terancam. Majikan selalu memanas-manasi anaknya untuk memukul, menendang, menginjaknya hingga bahkan mengancam lidahnya dipotong.

Baca Juga

Kisah Haru TKW Asal Karawang Nekat Membawa Pulang Anak Majikannya yang Alami Down Syndrom

Dirinya merasa sangat bersyukur mendapat kesempatan untuk berbicara ke publik lewat media sosial dan berharap ada yang memperhatikan kesulitan yang sedang dialaminya.

"Habis itu, dia mau suruh anaknya. Dia omong di anaknya, bilang ke anaknya, bilang saya tidak kerja. Baru suruh anaknya pukul saya, suruh tendang saya, suruh injak saya, suruh dipotong lidahku," beber wanita itu.

"Ya Allah, saya masih bisa bersyukur, masih bisa bicara di HP ini. Seluruh dunia ya Allah mudah-mudahan bisa lihat ini. Saya diancam seperti itu," imbuhnya penuh syukur dan harap.

Baca Juga

Ternyata Ini Penyebabnya, Banyaknya Suami Mengajukan Perceraian di Indramayu

Dia mengaku hanya punya sedikit uang. Dirinya ikhlas untuk mengembalikan lagi ke majikan seluruh uang yang ada padanya asal saja dia diperbolehkan pulang ke tempat asalnya di Indonesia.

Namun, kata dia, perjuangannya untuk pulang lagi-lagi dipersulit dan dirintangi sedemikian oleh majikannya. Dia tidak tahu harus berbuat apa lagi, lagipula dirinya sama sekali tak mengetahui seluk-beluk negara Arab Saudi.

"Mereka tidak akan kasih pulang saya ke mana-mana. Mereka bilang, kalau saya minta pulang ke kantor (migrasi), saya dibuang. Saya dibuang. Sedangkan saya tidak tau (tahu) di Arab Saudi ini bagaimana, kasihan. Ya Robbi. Ini jalan yang Kau berikan. Maafkan hamba-Mu, ya Allah," tutupnya berpasrah.

Baca Juga

Usai Diceraikan Anak Majikan TKW Asal Madura Ini Jadi Janda Kaya, Ini Kisahnya

Tampak beberapa jam kemudian, akun @darmawaty9708 itu kembali memposting tiga video. Pada tiga video barunya itu, wanita tersebut terlihat mengenakan hijab berwarna merah muda.

Hal yang dia sampaikannya dalam tiga video susulan tersebut secara umum sama dengan video pertama saat dirinya berhijab hitam. Wanita itu lagi-lagi mengeluhkan kondisi sulitnya dan besarnya keinginan untuk pulang ke Indonesia.

Terpantau tidak ada postingan lain di akun @darmawaty9708, selain empat video tersebut. Akun itu hingga Minggu (3/3/2024) pukul 22.27 WITA sudah memiliki 1.334 pengikut.

Informasi yang diperoleh, video viral itu sudah sampai pula ke orangtua wanita tersebut di NTT. Pekerja migran itu diketahui bernama Andi Darmawaty, warga Desa Maropokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.

Editor : Boby