get app
inews
Aa Read Next : Pengedar Uang Palsu Diringkus Polres Karawang, Terancam 15 Tahun Penjara

Kabupaten Karawang Dapat Penghargaan Atas Capaian Target Non Polio AFP

Rabu, 09 Februari 2022 | 15:38 WIB
header img
Sertifikat penghargaan yang diberikan Kab. Karawang Provinsi Jawa Barat atas target non-polio AFP. (Foto: iNews Karawang/ist)

Karawang, iNews.id - Kabupaten Karawang bersama kabupaten/kota se-Jawa Barat mendapat penghargaan atas keberhasilannya mencapai target non-folio AFP(NPAFP) rate >2 per 100.000 penduduk <15 tahun pada tahun 2021.

"Alhamdulillah bersama 4 kabupaten/kota se-Jawa Barat, Kabupaten Karawang pada tahun 2021 telah mencapai AFP Rate sebesar >2/100.000 anak <15 tahun. Artinya pada anak anak usia <15 tahun yang mengalami kelumpuhan (AFP) tidak ditemukan adanya virus polio pada specimen tinjanya (kelumpuhannya bukan dikarenakan virus polio),"'ungkap Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana, Selasa (08/02/2022).

Menurut Cellica mengulasnya tentang Poliomyelitis (polio) dari kaca mata medis adalah penyakit virus sangat menular, terutama pada anak-anak yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan.

"Virus terdiri dari 3 strain yaitu strain 1 (Brunhilde), strain 2 (Lansig) dan strain 3 (Leon), termasuk family Picomavindae,"ujar Cellica.

Diuraikanya, sumber dan cara penularan berasal dari virus yang ditularkan melalui infeksi droplet dan orofaring (Saliva) atau tinja penderita yang infeksius.

Jadi, lanjutnya, pada fase eradikasi polio sejak 1997, kasus poliomyelitis sangat sulit ditemukan, sehingga untuk menilai sensitivitas penemuan digunakan indikator penemuan kasus AFP yang dikonfigurasi dengan pemeriksaan tinja penderita.

Kasus AFP (Acute Flaccide Pharalysin adalah semua anak berusia kurang dari 15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flaccide (layuh), proses terjadi kelumpuhan secara akut (<14 hari) serta bukan disebabkan ruda paksa.

Untuk meningkatkan sensitifitas dalam mengidentifikasi, sambung Cellica, kemungkinan masih adanya kasus polio dan penularan virus polio liar di suatu daerah, maka pengamatan dilakukan pada semua kelumpuhan yang terjadi secara akut dan sifatnya layuh (flaccide) dan terjadi pada anak usia kurang dari 15 tahun (surveilans) AFP)

"Speciesmen AFP berupa tinja yang diambil pada kasus AFP yang lama lumpuhnya belum lebih dari 2 bulan,"ujar Cellica.

Ia menambahkan, surveilans AFP adekuat bila tercapai penemuan kasus AFP non-polio AFP rate minimal 2/100.000 anak kurang <15 tahun, specimen adekuat minimal 80 persen serta kelengkapan laporan mingguan minimal masing masing 90 persen dan 80 persen.

Editor : Boby

Follow Berita iNews Karawang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut