KARAWANG, iNewskarawang.id - Karawang Budggeting Control (KBC) meminta Pemkab Karawang dan Bank BJB melakukan tranparansi anggaran terkait dengan dana sisa lebih pembiayaan anggaran atau Silpa tahun 2023. Alasanya, dana Silpa sebesar Rp595 miliar yang disimpan di bank BJB harus memberi manfaat buat masyarakat Karawang. Salah satunya adalah bunga dari uang yang disimpan.
Direktur KBC, Ricky Mulyana mengatakan bank Bjb ditunjuk oleh Pemkab Karawang sebagai tempat penyimpanan kas daerah dari APBD Karawang. Tujuannya untuk memastikan ketersediaan dana cadangan atau kelebihan anggaran yang dapat digunakan pada masa mendatang. Dengan adanya Silpa sebesar Rp595 miliar maka uang kas daerah masih tersimpan di bank Bjb.
"Uang yang seharusnya habis dalam satu tahun anggaran masih tersisa dan tersimpan di bank Bjb. Kami mempertanyakan bunga yang didapat dari sisa uang tersebut," kata Ricky Mulyana, Jumat (5/1/24).
Menurut Ricky, dengan mengendapnya dana Silpa di bank Bjb tentunya menguntungkan buat bank tersebut. Pihak bank dapat memutar uang tersebut dan menghasilkan keuntungan buat bank.
"Pertanyaan kami terus Pemkab Karawang selaku pemilik uang dapat keuntungan apa? Kami meminta pihak bank terbuka untuk soal ini," katanya.
Ricky mengatakan dana Silpa tahun anggaran 2023 akan digunakan ditahun 2024. Realisai pengguna dana Silpa digunakan sekitar Juni 2024 dari realisasi APBD murni 2024. Selama waktu itu ada jeda waktu 6 bulan dana yang tersimpan. Jika suku bunga deposito dari bank Bjb masuk dalam kategori kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) dengan modal diatas 6 triliun rupiah maka suku bunga deposito sampai 5,46%.
"Tinggal kalikan saja Silpa kita itu. Itu seharusnya yang kita dapat," katanya.
Ricky meminta ada keterbukaan diri pihak bank Bjb terkait pendapatan yang didapat Karawang dari dana Silpa yang disimpan tersebut. Transparansi terkait alur keuangan dana Silpa yang diendapkan agar masyarakat mengetahui.
"Masyarakat berhak tau dong, karena ini kan uang rakyat," tandasnya.
Seperti diketahui penyerapan anggaran APBD TA 2023 mencapai angka 88,90% atau sebesar Rp5,16 triliun dari total APBD Rp5,80 triliun. Anggaran tersebut masih memiliki silpa sebesar Rp595 milyar.
Editor : Frizky Wibisono