Ratusan Warga Karawang Demo Kantor Pemda, Tuntut PT Atlasindo Ditutup
KARAWANG, iNews.id - Ratusan peserta aksi dari berbagai organisasi penggiat lingkungan, Ormas GMPI, dan mahasiswa yang tergabung kedalam aliansi Masyarakat Karawang Bersatu, menuntut agar Pemkab Karawang menghentikan aktivitas pertambangan PT Atlasindo Utama.
Pasalnya, menurut Koordinator aksi Masyarakat Karawang Bersatu, Sholihin Fuadi, aktivitas pertambangan di daerah Karawang selatan yang meliputi Kecamatan Ciampel, Tegalwaru, dan Pangkalan telah merusak alam dan juga merugikan warga sekitar.
"Sudah jelas aktivitas pertambangan PT Atlasindo Utama melanggar dan merugikan banyak aspek dari lingkungan hingga masyarakat," tegasnya, Senin, (31/1).
Sebelumnya, lanjut dia menjelaskan, dalam Surat Bupati Karawang (Nomor : 503/2991-Huk) kepada Gubernur Jawa Barat bertanggal 28 Mei 2018 tentang penolakan aktivis tambang yang dilakukan oleh PT Atlasindo Utama tidak pernah terealisasi.
"Kesetengah hatian Bupati Karawang bersama pejabat Karawang ditunjukkan dengan tidak pernah mau serta mampu menggugat SK Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat Nomor : 540/Kep.06/10.1.06.2/DPMPTSP/2017 tentang Persetujuan Perpanjangan Kesatu Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi atas nama PT Atlasindo Utama yang jelas-jelas maladministrasi dalam proses perizinannya," jelasnya.
Padahal, kata dia, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana sempat berjanji akan menutup aktivitas pertambangan batu andesit oleh PT Atlasindo Utama di Kabupaten Karawang.
"Iya sempat ditutup dan kini malah bakal beroperasi lagi, dan kami warga yang berada di kaki Gunung Sirnalanggeng menolak dan menagih janji Bupati," tegasnya.
Berdasarkan pantauan reporter iNews Karawang, sepanjang aksi berlangsung di depan kantor Pemda Karawang, peserta aksi tidak ditemui oleh pejabat Karawang.
Kemudian, terdengar teriakan nyaring dari para orator dan peserta aksi lainnya yang meminta Bupati untuk menyelamatkan ekosistem alam di Karawang selatan.
"Selamatkan alam Karawang Selatan," teriak para peserta aksi.
Terlihat juga, jejeran spanduk penolakan pertambangan bertuliskan ‘Usir PT Atlasindo’ yang dipajang oleh massa aksi.
Editor : Boby