get app
inews
Aa Text
Read Next : PKB Karawang Resmi Gabung Koalisi Petahana Bersama Nasdem dan PKS

PKB Menilai Nasdem Terlalu Genit Bicara Pasangan Balonbup di Pilkada Karawang, Ini Alasannya!

Sabtu, 05 Agustus 2023 | 15:13 WIB
header img
Persoalan Pasangan Calon Wakil Bupati (Cawabup) H. Aep Saepulloh di Pilkada Karawang 2024 - Partai Nasdem Disorot karena dianggap 'Terlalu Genit' oleh Politisi PKB. (Foto: ilustrasi)

KARAWANG, iNewskarawang.id - Menyoal siapa pasangan Calon Wakil Bupati (Cawabup) H. Aep Saepulloh di Pilkada Karawang 2024 mendatang yang dilontarkan Partai Nasdem mendapat sorotan  tajam dari Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Karawang. Bahkan politisi PKB menyebut Partai Nasdem itu terlalu genit. 

"Tentunya kita punya alasan NasDem bisa dibilang genit ketika sudah bicara siapa pasangan H. Aep Saepulloh di Pilkada Karawang nanti,"ungkap Pengamat politik lokal juga selaku Wakil Sekretaris DPC PKB Karawang, Heigel pada Jumat (04/8/2023).

Heigel menguraikan, alasan pertama, partai politik yang dapat mengajukan atau mendaftarkan pasangan Calbup dalam pilkada itu jika memiliki 20% dari jumlah Kursi, atau 25% dari perolehan suara sah.

"Syarat minimal 10 kursi di DPRD Karawang. Jadi NasDem jangan terlalu genit yang hanya punya 2 Kursi di legislatif,"bebernya.

Heigel menegaskan, PKB memiliki 7 Kursi di DPRD Karawang saja tidak terlalu overacting. "NasDem Itu kegenitan," tandasnya.

Alasan kedua, lanjut Heigel, diketahui H. Aep Saepulloh sendiri bukan merupakan Balon Bupati Karawang dari Partai NasDem, melainkan dari PKS. Momentum ini menjadi sesuatu  yang menggelitik manakala ada politisi berbicara soal siapa pasangan H. Aep Saepulloh, tetapi yang bicara tersebut bukan politisi dari internal parpol H. Aep Saepulloh itu sendiri. "Dia hanya partai pengusung saja kok, tapi genitnya bukan main," sindir Heigel.

Menurut Heigel, jelang tahun politik 2024 siapapun berhak dan bebas berbicara atau berdiskusi soal Pilkada Karawang 2024. Hal ini guna lebih menggairahkan kembali semangat demokrasi.

Meski demikian kata Heigel, pembahasan pilkada yang dimaksud sejatinya dapat memberikan nilai pembelajaran politik bagi masyarakat. "Apalagi pembahasan politiknya dimuat di media masa yang dapat dikonsumsi masyarakat luas. Jadi jangan asal bunyi,"pungkasnya.

Editor : Frizky Wibisono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut