Namun, tidak ada kata terlambat untuk mengubah diri seseorang. Bagi mereka yang merasa sudah berhasil dengan baik sepanjang Ramadhan, pasti ada peluang untuk melanjutkan amal yang baik.
Berikut ini tips ampuh untuk terus menjadi umat Islam terbaik usai bulan suci Ramadhan, sebagaimana dikutip dari About Islam.
1. Lanjut Puasa Sunah Lainnya
Setelah Ramadhan, lanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal. Paling awal adalah pada tanggal 2 Syawal.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Siapa pun yang berpuasa di bulan Ramadhan dan kemudian mengikutinya dengan enam hari puasa di Syawal telah dilakukan seolah-olah ia berpuasa seumur hidup." (HR Muslim)
Kemudian menjalankan puasa Ayyaumul Bidh tiga hari pada tanggal 13, 14, 15 hijriah setiap bulannya. Ganjaran jika melakukan amalan ini seperti berpuasa sepanjang tahun:
"Puasa selama tiga hari dalam setiap bulan sama dengan puasa selamanya." (Al Bukhari dan Muslim)
Lalu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam biasa berpuasa pada Senin dan Kamis karena pada hari itulah amal ibadah kita diangkat kepada Allah.
Ini adalah cara paling sederhana untuk mengalami keajaiban puasa di luar Ramadhan.
2. Sholat Malam
Sholat malam atau tahajud merupakan tindakan merendahkan hati karena kita meletakkan dahi kita di lantai untuk Allah Subhanahu wa ta'ala secara berkali-kali ketika larut malam.
Pelajari sholat sunnah ini. Apakah gerakannya sudah tumaninah? Apakah bacaan telah benar? Apa yang dapat dilakukan untuk mencapai fokus lebih tinggi?
Ketika melakukan sholat, selalu meminta bimbingan, jangan berhenti berdoa. Hal ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala:
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi." (QS Ali Imran: 8)
3. Selalu Mengingat Hari Kiamat
Tidak ada yang lebih merendahkan hati selain terus-menerus mengingat hari kiamat. Hari akhir telah sepenuhnya dicatat dalam banyak perkataan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam secara terperinci.
Terus-menerus mengingat hari akhir secara otomatis memaksa kita menjadi Muslim yang lebih baik, lebih berhati-hati terhadap perbuatan, dan bijak dalam berkata.
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya." (QS Ali Imran: 185)
4. Terus Melakukan Perbuatan Baik
Perbuatan baik apa yang bisa diperbanyak usai Ramadhan? Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam mengatakan:
"Perbuatan terbaik adalah perbuatan yang sedikit tetapi konsisten." (HR Al Bukhari)
Tetap konsisten dalam kebiasaan baik, membantu orang lain melakukan perbuatan baik, akan memberi manfaat dalam jangka panjang.
Jadi saat Ramadhan berlalu, ingatlah hadis ini sehingga semua amal yang dilakukan selama bulan suci tidak akan sia-sia.
Lalu semua kata-kata baik yang diucapkan akan terus berlanjut sepanjang tahun. Semua doa dan zikir bakal menjadi sangat ringan di lidah.
5. Cari Teman Baik yang Dapat Mengingatkan pada Ramadhan
Mempertahankan teman yang baik yang dapat membawa kebaikan dan menghindarkan kejahatan. Ini sering menjadi kunci keberhasilan bagi seorang Muslim.
Perbuatan baik akan menjaga Alquran di hati kita, menemani ke ajaran agama dan mengingatkan tentang Ramadhan sepanjang tahun.
Selain itu, teman yang baik membantu menghilangkan kebiasaan buruk. Cari teman yang saling menasihati dengan rendah hati dan berpegangan satu sama lain demi Allah Subhanahu wa ta'ala.
Ramadhan datang dan pergi. Ketika datang, adalah normal bagi umat Islam untuk bergegas melakukan perbuatan baik untuk memanfaatkan bulan itu. Ketika dia pergi, sedikit kesedihan terjadi.
Tidak ada bulan yang sangat diberkahi seperti Ramadhan. Di mana ada perlindungan untuk melakukan perbuatan baik.
Tetapi dibutuhkan kemauan keras dan terus-menerus untuk mengingat Allah Subhanahu wa ta'ala. Semuanya dimulai sehari setelah Ramadhan.
Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Frizky Wibisono