JAKARTA, iNewsKarawang.id - Berdasarkan sebuah studi tahun 2017 dilaporkan jumlah populasi Muslim di Amerika Serikat mencapai 3,45 juta atau sekira 1,1 persen dari total jumlah penduduk di sana. Namun kebanyakan Muslim Amerika berasal dari berbagai ras, tanpa ras mayoritas.
Laporan Aljazeera menyebut bahwa Islam akan menjadi agama terbesar kedua di Amerika pada 2040. Sebab saat ini muslim Amerika itu masing-masing terbagi menjadi 25 persen kulit hitam, 24 persemn kulit putih, 18 persen Asia, 18 persen Arab, 7 persen ras campuran, dan 5 persen Hispanik.
Lantas, wilayah mana saja di Amerika Serikat yang memiliki penduduk Muslim terbanyak? Berikut adalah daftarnya, sebagaimana telah MNC Portal himpun.
1. Philadelphia, Pennsylvania
Kota pelabuhan Philadelphia terletak di tenggara Pennsylvania dan menjadi kota terbesar di negara bagian tersebut.
Dilansir The Washington Post, kota berpopulasi 1,5 juta orang pada 2019 ini menjadi salah satu wilayah berpenduduk Muslim terbanyak di Amerika. Terdapat toko-toko Muslim, museum sejarah Islam, dan organisasi Muslim.
Bahkan kursi parlemennya sudah diduduki oleh para Muslim, termasuk anggota dewan kota, senator, hingga kepala polisi setempat.
Di Philadelphina, hari raya Idul Fitri dan Idul Adha adalah hari libur yang tidak bisa diganggu gugat. Bahkan, balai kota turut menggelar buka puasa bersama untuk menyemarakkan bulan Ramadhan.
Philadelphia dulunya adalah benteng bagi Nation of Islam. Setelah pemimpin kelompok tersebut, Elijah Muhammad, meninggal pada 1975, posisinya diisi oleh putranya Warith Deen (WD) Mohammed yang mendukung para Muslim kulit hitam di Amerika.
Dari 37 masjid di Philadelphia, tiga di antaranya memiliki keterikatan dengan ajaran WD Mohammed. Salah satu dari tiga masjid tersebut adalah Masjidullah.
Masjidullah mengupayakan berbagai program kemanusiaan antar-umat Muslim, misalnya mengadakan pertemuan antaragama, hingga menjalankan acara budaya seperti drama dan makan malam bersama.
2.Dearborn, Michigan
Dearborn berada di Wayne County, Negara Bagian Michigan, berjarak 15 menit dari Kota Detroit, Amerika Serikat. Dilansir laman VOA Indonesia, papan nama pada toko-toko di Kota Dearborn menggunakan dua bahasa, Inggris, dan Arab.
Dearborn menjadi salah satu kota dengan populasi Muslim terbesar di Amerika. Dengan populasinya mencapai 100 ribu orang pada sensus 2020, kebanyakan Muslim Dearborn berasal dari kalangan imigran Suriah, Palestina, Lebanon, Yaman, dan Irak.
Menurut Dr Sally Howell, direktur Pusat Studi Arab, Amerika, dan Islam University of Michigan-Dearborn, perkembangan Muslim di wilayah ini dimulai pada tahun 1980-an. Saat itu berdiri sebuah restoran Arab pertama di Warren Avenue yang hanya menuliskan tanda dalam bahasa Inggris
Kemudian dibuka restoran Lebanon yang menggunakan bahasa Arab dan Inggris. Sejak saat itu toko-toko, papan jalan, maupun reklame di Dearborn mulai menggunakan dua bahasa tersebut. Bahkan penduduknya juga bilingual, memakai bahasa Arab dan Inggris.
Dearborn menjadi wilayah yang memiliki banyak makanan dan restoran halal. Tempat halal ini cukup sulit ditemukan di negara bagian lain di Amerika.
Di Dearborn juga terdapat Masjid American Moslem Society yang dibangun pada 1930. Ini merupakan masjid tertua di Amerika Utara.
Pada 1970, adzan tidak dibolehkan terdengar sampai keluar masjid. Lalu setelah perkara ini dibawa ke pengadilan dan memberi kemenangan kepada pihak masjid, ketika waktu sholat tiba, adzan pun kembali berkumandang dan terdengar hingga seluruh penjuru kota.
3. Hamtramck, Michigan
Sama seperti Dearborn, Hamtramck juga termasuk ke dalam wilayah Wayne County di Negara Bagian Michigan. Selama 30 tahun, Hamtramck sudah menjadi destinasi untuk para imigran Timur Tengah. Dahulu 90 persen penduduk Hamtrack adalah keturunan Polandia
Setelah imigran Muslim dari Yaman, Bangladesh, dan Bosnia datang; perlahan-lahan penduduk lokal mulai tergeser dan membuat jumlah orang Islam di Hamtramck makin berkembang.
Hingga pada 2014, Hamtramck didapuk sebagai kota pertama di Amerika Serikat yang mayoritas penduduknya Muslim. Di kota ini banyak perempuan yang mengenakan burka dan restoran halal.
Dilansir laman BBC, jabatan Dewan Kota dan Wali Kota Hamtramck diisi oleh Muslim. Meskipun para penduduk Muslim dan lokal dengan budaya serta agama berbeda bisa hidup berdampingan, perkembangan Muslim di Hamtramck tidak luput dari diskriminasi.
Bahkan sampai sekarang adzan dilarang dikumandangkan keras-keras sampai keluar masjid, kecuali pada hari-hari raya besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Akan tetapi masyarakat Hamtramck telah sepenuhnya menerima keberadaan Muslim sebagai bagian dari kota tersebut.
Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Boby