KARAWANG, iNewsKarawang.id - Syekh Hasanudin bin Yusuf Sidik (Syekh Quro), Syekh Abdurrahman dan Syekh Maulana Idhofi mendirikan Masjid Agung Syekh Quro Karawang pada tahun 1418 Masehi/838 Hijriyah.
Masjid Agung Karawang sudah berusia 603 Tahun, merupakan masjid tertua di Pulau Jawa. Tentunya masjid Ini lebih tua dibandingkan dengan Masjid Agung Cirebon (1475 M) dan Masjid Agung Demak (1479 M).
Diketahui Masjid Agung Karawang dibangun tidak jauh dari Pelabuhan Sundapura Padjajaran Karawang di Sungai Citarum dan pertemuan dengan Cibeet.
Sekarang lokasi bekas pelabuhan tersebut telah menjadi daratan dan lebih dikenal dengan nama Kampung Poponcol, Jebug dan Bunut.
Dikutip laman Masjid Agung, ketika itu fungsi dan peran Masjid Agung Syech Quro Karawang sebagai berikut :
- Tempat sholat berjama’ah lima waktu Syekh Quro dan Syekh Abdurahman serta para santrinya dan para pendatang di pelabuhan Sundapura Pajajaran yang memeluk agama Islam.
- Sebagai tempat untuk mualaf suku Sundapura Pajajaran yang akan memeluk agama Islam.
- Sebagai sarana tempat belajar syari’at islam, (pondok pesantren, majelis ta’lim bagi pemeluk agama islam) khususnya belajar baca tulis Alquran.
- Sebagai tempat pernikahan antara Sribaduga Maharaja Prabu Siliwangi (Pamanahrasa) dengan Nyai Mas Subanglarang (anak santri Syekh Quro) ditikahkan di Masjid Agung Karawang.
- Di sekitar Mesjid dijadikan tempat pemakaman bagi pemeluk agama Islam khususnya para pengikut & santri Syekh Quro dan Syekh Abdurahman.
Pemugaran dan Renovasi
Sementara seiring berjalannya waktu, Masjid Agung Syekh Quro Karawang senantiasa mengalami perbaikan perbaikan.
Pada tahun 1637 direhab oleh Bupati Karawang pertama. Rd. Singa Perbangsa (1633-1677).
Kemudian pada tahun 1747 direhab dan diperluas oleh Rd. Mochamad Sholeh Singaperbangsa, bergelar panata yudha IV: sebagai bupati Karawang ke-IV (1752-1786) menjabat sebagai bupati beliau khidmat di Mesjid Agung Syeh Qoru Karawang, bahkan dimakamkan di serambi mesjid sebelah selatan, disebut dengan dalem serambi.
Pada tahun 1957 direhab oleh Rd. Tohir Mangku Dijoyo Bupati Karawang ke-15 (1951-1960). Beliau wafat di makamkan di komplek pemakaman belakang Mesjid Agung Karawang.
Pada tahun 1967 direhab oleh kolonel Husni Hamid, bupati Karawang ke-16 (1960-1971) .
Pada tahun 1989 dipugar dan terus diperluas oleh diperluas oleh kolonel Czi. H. sumarmo suradi 1986-1996 bupati Karawang ke 20 (1986-1996).
Pada tahun 2017 dipugar dan diperluas oleh dr. Hj. Cellica Nurrachadiana. Bupati Karawang ke-28, sekarang masih dalam proses pembangunan.(sumber :masjidagung. id)
Itulah sejarah Masjid Agung Syekh Quro Karawang, yang termasuk masjid tertua di Jawa Barat.
Editor : Frizky Wibisono